SELATPANJANG (RIAUMANDIRI.co)- Seluruh kafilah Kabupaten Kepulauan Meranti kembali dan tiba di Selatpanjang, Selasa (11/10) siang Setelah mundur dari perhelatan MTQ XXXV Riau. Mereka langsung disambut di Aula Kantor Bupati Jalan Dorak Selatpanjang.
Terlihat Wakil Bupati Said Hasyim didampingi Kabag Kesra Rosdaner, Ketua LPTQ Meranti T Akhrial dan Sekretaris Zulkhairil.
Di hadapan puluhan qari qariah yang bukan carteran Kota Sagu itu H Said Hasyim berpesan agar tidak berkecil hati. Semuanya diminta terus meningkatkan latihan agar semakin bagus, baik bacaan, hapalan, maupun kemampuan lainnya.
Sebab, tambah Said Hasyim lagi, pertandingan (MTQ, red) bukan semata mencari kemenangan, melainkan untuk mendalami ilmu AlQuran.
"Tujuan utama bukan jadi pemenang. Tapi bagaimana kita mendidik generasi ini menjadi generasi AlQuran yang kita persiapkan untuk menjadi pemimpin negeri ini kedepannya," ujar Said Hasyim.
"Ini ujian bagi kita. Kalau kita lolos dalam menghadapinya, Insya Allah kelas kita semakin naik (tinggi, red)," kata Said Hasyim menyemangati Qari Qariah Meranti.
Kedepan, bersama LPTQ Kepulauan Meranti terus akan membina aset-aset berharga yang sempat dijegal panitia pelaksana MTQ XXXV Riau tahun 2016 di Pekanbaru. Pemda juga akan mempersiapkan segala kelemahan administrasi aset berharga Kota Sagu yang sudah bertahun-tahun dididik itu.
"Kalau berbicara kecewa, ya pasti kecewa. Kita tidak merekayasa, kita tidak bon dari daerah lain. Ini hanya masalah proses administrasi saja," ujarnya lagi.
Selain daripada itu, H Said Hasyim mengajak seluruh masyarakat Meranti mendoakan agar perhelatan MTQ ke XXXV Riau di Pekanbaru bisa berjalan sukses.
Kabupaten Kepulauan Meranti mengundurkan diri dari keikutsertaan di MTQ XXXV Riau setelah 6 peserta potensial dijegal panitia pelaksana atas persoalan administrasi. Meski telah berulang kali menunjukkan bukti-bukti bahwa yang didiskualifikasi tim seleksi adalah anak watan Meranti, namun usaha itu tidak berhasil.
Karena merasa kecewa atas penjegalan terhadap putra putri asli Kepulauan Meranti, seluruh peserta sepakat untuk mengundurkan diri. Mereka tidak ingin satu pun teman seperjuangan batal mengikuti MTQ tahun 2016.
Rupanya, setelah Meranti mundur, terungkap fakta mengejutkan. Puluhan qari qoriah dari beberapa kabupaten kota didiskualifikasi ketika hendak turun bertanding. Sebab, mereka jelas-jelas berasal dari provinsi luar, seperti Sumut dan Aceh.(int)