PEKANBARU(Riaumandiri.co)-Pemerintah Provinsi Riau mengharapkan keberadaan Koperasi dan UMKM di Riau mampu membangkitkan dan menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat di Riau.
Ini dikarenakan, peranan koperasi dan UMKM sejauh ini sangat dirasakan masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bahkan koperasi dan UMKM telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Demikian disampaikan Gubernur Riau melalui Asisten I Setdaprov Riau H Ahmad Syah Harrofie pada acara rakor daerah bidang koperasi dan UMKM se-Riau, di Pekanbaru, Selasa (11/10).
Untuk mampu menggerakan roda perekonomian masyarakat, pemerintah menyarankan perlunya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi agar dapat mendorong
Koperasi
terjadinya perubahan keaah yang lebih baik.
"Meski berbagai upaya telah dilakukan melalui berbagai program, namun usaha tersebut belum banyak membawa perubahan. Karenanya perlu koordinasi antara kabupaten/kota dengan provinsi dan kelembagaan koperasi lainnya," jelasnya.
Dibagian lain Asisten I Setdaprov Riau juga menjelaskan, dalam rangka meningkatkan daya saing koperasi agar mampu menjadi usaha berkelanjutan maka diperlukan berbagai terobosan, diantaranya peningkatan SDM dan peningkatan akses pembiayaan.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UMKM Riau H Dahrius Husin pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa rakor koperasi di Riau ini dimaksudkan untuk menyamakan pandangan terhadap peningkatan perkoperasian di Riau.
Bahkan Diskop Riau akan menjalankan pembinaan berintegrasi untuk mengarahkan dan mendukung program yang akan dilakukan. Jangka panjang, sistem pembinaan koperasi terintegrasi diterapkan dan terus dikembangkan untuk pengembangan kelembagaan dan usaha koperasi.
Sampai saat ini jumlah koperasi di Riau per desember 2015 berjumlah 5.185 unit dengan jumlah anggota 540.742 orang. Dari jumlah tersebut koperasi aktif sebanyak 3.051 unit dan yang tidak aktif 1.077 unit. Ini menunjukan cukup besarnya koperasi yang tidak aktif, dan ini tentunya menjadi tantangan Pemprov Riau ke depannya.
Diakui ada beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas koperasi, diantaranyam belum adanya komitmen dan koordinasi antar stakeholder dalam pembinaan koperasi, sistem pembinaan yang masih bersifat parsial dan paradigma pembinaan koperasi masih cenderung pada kuantitas dan belum pada kualitas.(dar)