SAMBAS(RIAUMANDIRI.co) - Gemericik air yang mengalir dari ketinggian di antara bebatuan granit raksasa siang itu terdengar dari kejauhan. Langkah kaki pun dipercepat memadu waktu diantara sinar matahari yang menerobos masuk dari celah dedaunan.
Rasa penasaran setelah menempuh 30 menit perjalanan trekking dari parkiran kendaraan terbayar ketika bulir air seperti asap terbawa angin menyapa kulit.
Air Terjun Riam Berasap yang terletak di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat memiliki potensi dan peluang yang besar dalam menarik minat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara khususnya dari negara Sarawak, Malaysia.
Untuk menuju air terjun ini bisa dibilang membutuhkan waktu tempuh perjalanan yang cukup panjang dari kota Pontianak.
Dengan jarak tempuh sekitar lebih dari 350 kilometer dari kota Khatulistiwa, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam. Sedangkan dari kota Kuching, Sarawak, hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam perjalanan darat.
Kondisi hutan yang masih bagus, ditambah gemericik air terjun yang berbaur dengan kicau burung, membuat suasana betah untuk berlama-lama di sana. Kawasan ini dikelola oleh sekelompok pemuda kampung setempat yang menerapkan retribusi sebesar Rp 5.000 untuk setiap pengunjung.
Melirik potensi besar industri wisata di perbatasan yang dimiliki Indonesia, tentu ini sebuah peluang untuk mendatangkan wisatawan asal Malaysia melalui konsep ekowisata dan cross-border tourism.
Apalagi, dengan semakin terbukanya akses dan jalur darat, berpotensi menghidupkan perekonomian masyarakat, salah satunya dari sektor pariwisata.
Saat ini tergantung bagaimana dengan komitmen pemerintah daerah dalam memanfaatkan peluang yang besar tersebut, yang jelas secara tidak langsung akan berdampak pada pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata dan sektor turunan lainnya. (kom/ivn)