PANGKALAN KERINCI (Riaumandiri.co)- Pekan Seni dan Budaya (PSB) Riau Komplek PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) resmi ditutup pada Jumat (7/10) malam. Namun, pada malam penutupan teriakan kemenangan bergema dari setiap paguyuban yang meraih gelar terbaik dari empat kategori, diantaranya pawai budaya, permainan rakyat, kreasi stand dan pentas seni.
Juri dari Dewan Kesenian Pelalawan mengumumkan Ikatan Keluarga Melayu Riau (IKMR) berhasil meraih juara umum diantara 11 paguyuban, seperti Ikatan Keluarga Minang Riau Kompleks IKM-RK, Ikatan Keluarga Asal Batak Toba (IKABA), Ikatan Keluarga Nias (IKN), Ikatan Keluarga Asal Sumsel (IKASS), Persatuan Tunggal Warga (PUNGGAWA), Persatuan Masyarakat Aceh (PERMASA), Himpunan Muslim Asal Tapanuli (HIKMAT), Paguyuban Masyarakat Karo (MERGASILIMA), Paguyuban Masyarakat Sunda (PANDAN WANGI) dan Ikatan Keluarga Tionghoa (IKT).
“Skor tertinggi diraih oleh IKMR,” ujar salah satu Juri dari Dewan Kesenian yang akrab disapa Bang icam.
Dalam PSB kali ini, IKMR memamerkan replika Istana Sayap degan kisah kesultanan di dalamnya. Ketua Umum IKMR-RAPP, Mabrur AR menceritakan Istana Sayap menjadi salah satu simbol budaya melayu yang melekat masih di bumi lancang kuning ini.
“Kami bersyukur memperoleh predikat juara umum dan terbaik pertama kategori pawai budaya. Setiap malam, IKMR menampilkan kreasi seni melayu yang unik dan bemacam-macam. Istana Sayap ini bercerita memgenai bagaimana wewenang sultan dan para pengikutnya seperti empat orang datuk, hulu balang beserta ibu-ibu melakukan berbagai kgiatan di lingkungan istana,” jelasnya.
Mabrur menambahkan dalam PSB ini, setiap paguyuban mengenalkan budaya kepada sesama sehingga terjadi pertukaran budaya diantara warga Riau Kompleks 2016.
“Istana sayap itu kekayaan budaya dan sejarah Kabupaten Pelalawan dimana Istana ini memiliki sejarah panjang dan menjadi kebanggaaan masyarakat melayu khususnya Kabupaten pelalawan. Kami dari IKMR berpartisipasi untuk melestarikan dan mempublikasikan kepada warga Riau Kompleks yang heterogen. Warga harus mengenal dengan istana sayap yang merupakan salah satu situs budaya di Kabupaten Pelalawan,” kata Mabrur.
Tahun depan, IKMR akan terus menyuguhkan seni dan budaya khas Melayu yang berbeda setiap tahun. Mabrur mengatakan tahun depan pihaknya akan mempublikasikan istana lain seperti Istana Siak, Istana Indragiri dan Istana Sahilan.
"Kami juga berkonsultasi dengan Lembaga Adat mengenai bentuk istana yang agak mirip dan tidak menyalahi adat dan tatanan yang sudah dibentuk oleh kesultanan Pelalawan,” ucap Mabrur.
Direktur Operasional RAPP, M Ali Shabri mengatakan kegiatan yang bertemakan 'Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh' ini merupakan bentuk keberagaman dari warga Riau Komplek. Walaupun berbeda-beda suku, tetapi tetap satu.
“Tahniah kepada para pemenang dan yang belum juara tahun ini jangan sedih dan berkecil hati. Yang penting adalah persatuan. Persatuan warga Riau Kompleks ini menjadikan kita perusahaan yang solid dan tangguh menghadapi tantangan yang ada. Keluarga besar RAPP akan terus bertambah sesuai dengan ekspansi dan projek yang ada sehingga paguyuban pun akan semakin bertambah,” tutur Ali Shabri.
Kegiatan ini ditutup dengan penampilan artis Ibu Kota Thalia KDI yang tampil menawan dan disambut antusias oleh warga Riau Kompleks.
Sementara itu, berdasarkan penilaian juri, untuk kategori permainan rakyat dan pentas seni berhasil diraih IKM-RK. Sedangkan kategori stand terbaik diraih oleh Himpunan Muslim Asal Tapanuli. (rls)