JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Pelambatan ekonomi membuat banyak kalangan di dunia usaha menunda ekspansi bisnis. Akibatnya, pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) perbankan tertekan di tahun 2016.
Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) yakin pertumbuhan KMK dan KI akan membaik di tahun 2017. Hal ini sejalan dengan prediksi perbaikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2017.
"BI membuat estimasi mengenai pertumbuhan ekonomi di 2017 yang mana estimasinya lebih baik dari 2016, pemerintah pun begitu. Jadi kalau kredit, tahun depan dipastikan bakal lebih baik," kata Mirza di kantornya di Jakarta, akhir pekan lalu. Mirza menjelaskan, perbaikan pertumbuhan ekonomi juga didukung program pengampunan pajak yang dianggap berhasil pada periode pertama.
"Kami yakin lebih baik setelah ada tax amnesty, dunia usaha bisa lebih merencanakan mereka mau ambil kredit atau pakai uang sendiri. Sudah deklarasi dalam negeri, sudah deklarasi luar negeri jadi mereka sudah bisa hitung," jelas Mirza.
Menurut dia, dunia usaha sudah mendapatkan kepastian dari program amnesti pajak sehingga diperkirakan permintaan kredit ke perbankan akan meningkat di tahun depan. Berdasarkan data BI pada Agustus 2016, penyaluran KMK dan KI tercatat masing-masing sebesar Rp1.933,7 triliun dan Rp1.050,9 triliun.
KMK dan KI tumbuh 4,5 persen dan 9,5 persen secara tahunan, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang naik sebesar 5,8 persen dan 10,4 persen secara tahunan. Pelambatan penyaluran kredit pada KMK maupun KI terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan.(kon/ara)