PEKANBARU (Riaumandiri.co)-Sebanyak 21 orang terjaring dalam razia penyakit masyarakat dan preman, yang digelar tim gabungan Polresta Pekanbaru, Jumat (7/19).
Mereka diamankan dari sejumlah lokasi yang dinilai rawan. Kebanyakan dari mereka diketahui tidak memiliki kelengkapan identitas diri. Tidak hanya remaja, seorang kakek, anak punk hingga sepasang suami istri, ikut terjaring dalam razia tersebut.
"Ada 21 orang yang kita amankan karena tidak memiliki identitas diri. Saat ini mereka selanjutnya akan kita data. Kita juga pasti lakukan koordinasi dengan Dinas Sosial untuk melakukan pembinaan terhadap mereka yang terjaring," ungkap Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto melalui Wakasat Reskrim AKP Nardy M Marbun.
Dikatakan, selain untuk mengantisipasi munculnya penyakit masyarakat, razia itu sendiri dilakukan pihaknya demi meminimalisir aksi kriminal yang kerap meresahkan masyarakat.
"Operasi premanisme ini kita pusatkan di sejumlah titik rawan, seperti persimpangan Mal SKA, persimpangan Pasar Pagi Arengka dan Pasar Cik Puan. Termasuk di kawasan pasar di sekitar Plaza Sukaramai. Ke depan, giat serupa pasti akan kita lakukan lagi," singkatnya.
Pantauan di lokasi, 21 orang yang terjaring tersebut dijejerkan duduk di halaman Polresta Pekanbaru untuk didata satu persatu. Mayoritasnya mereka berasal dari luar Kota Pekanbaru.
"Target kita penyakit masyarakat serta premanisme. Warga yang kedapatan tidak memiliki identitas diri juga kita amankan untuk didata lebih dulu," ujarnya lagi. (rtc/sis)