PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Meski isu ketetapan harga baru bahan bakar minyak, telah menyebar sejak beberapa pekan terakhir. Namun, ketetapan harga baru tersebut tak akan mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi bagi harga BBM, khususnya bagi Premium dan Solar.
Demikian diungkapkan Kepala Bank Indonesia, Ismet Inono kepada Haluan Riau, Jumat (6/10) di kantornya. Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga baru pada BBM masih belum bisa dipastikan akan dilakukan hingga akhir tahun ini.
Pasalnya, saat ini pemerintah tengah mengupayakan untuk menaikkan pertumbuhan perekonomian, salah satunya dengan cara menaikkan daya beli masyarakat.
"Jika dilakukan perubahan, seperti kenaikan harga tentu akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Jadi sepertinya kebijakan harga baru tersebut masih belum dilaksanakan hingga akhir tahun ini," ujar Ismet.
Dijelaskannya, kenaikan atau penurunan harga BBM tentu merupakan imbas dari perubahan nilai kurs rupiah. Sejauh ini, nilai kurs rupiah masih stabil dan masih berada pada jalurnya. Apalagi hingga saat ini, untuk mencukupi kebutuhan BBM pemerintah masih melakukan impor dari luar.
Namun begitu, jika pemerintah benar melakukan ketetapan harga baru, tentu pihaknya akan melakukan kajian ekonomi dengan membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi berdasarkan kecil atau besarnya harga yang ditetapkan.***