TAMBANG (RIAUMANDIRI.co) - Ribuan masyarakat Kampar menyambut kedatangan jenazah almarhum Ridho Alhafiz, seorang mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo asal Kampar yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada Senin 3 Oktober 2016 lalu di Kairo, Mesir.
Pantauan Haluan Riau, Jumat (7/10), sepanjang jalan di Desa Danau Bingkuang yang tidak jauh dari Pasar Danau ini, berubah menjadi lautan manusia.
Suara tangisan kian terdengar saat peti jenazah Rhido dikeluarkan dari mobil ambulans. Para keluarga, guru, sahabat, teman, warga dan para santri Pondok Pesantren Islamic Centei Al Hidayah itu, pecah.
Ribuan umat itu langsung menangis dan memuji-muji sifat Rhido. Rhido telah kembali ke tanah airnya, namun tidak bernyawa lagi. Rhido yang baik, Rhido yang santun, Rhido yang tidak penah mengeluh, dan Rhido yang pintar.
Jenazahnya langsung di bawah ke dalam rumah rumahnya, tetapi hanya hitungan menit kembali dikeluarkan dari rumah. Karena rumah yang terbuat dari papan itu takut roboh. Jenazah pria yang murah senyum itu kembali dibawa keluar di bawah tenda tempat warga yang sedang melayat.
Aksi saling dorong tak terelakkan karena banyaknya warga yang ingin melayat, beruntung Polres Kampar menurunkan ratusan personilnya untuk menertibkan massa. Usai ceramah dan memberikan doa, jenazah langsung dibawa ke Masjid Raya Danau Bingkuang untuk disalatkan.
Sama halnya yang melayat ke rumahnya, warga yang ingin menyolatkannya pun ribuan orang, hingga Masjid pun tumpah ruah oleh umat yang ingin menyolatkannya.
Selesai disalatkan, Rhido langsung dibawa ke pemakaman umum. Rhido tepat dimakamkan di samping ayahandanya yang telah lebih dulu meninggalkan dunia ini.
Terlihat ibunda Rhido yang sesekali tumbang dan pingsan saat melihat anaknya. Kondisi ibunya pun sudah lemah dan sanak saudaranya membawa ibundanya untuk pulang.
Usai dimakamkam dilanjutkan berdoa dan mulai warga untuk kembali pulang. Namun masih banyak warga yang bertahan mendengar cerita Rhido yang jenius dan calon ulama yang digadang-gadangkan oleh para guru-guru pondok pesantren ini.
Tiba di Bandara Pukul 08.05Sebelum dibawa ke Danau Bingkuang, jenazah Ridho Alhafidz, tiba di Bandara SSK II Pekanbaru tepat pukul 08.05 WIB. Keluarga dipersilakan melihat dari dekat jenazah di ruang kedatangan kargo.
Dari pantauan Haluan Riau, tidak semua yang datang menyambut kedatangan jenazah dipersilakan masuk ke dalam ruangan yang ada di ruang kedatangan kargo. Ibunda almarhum Saidanis dan adiknya Fuji Isnaini dan beberapa keluarga dekat tampak dipersilakan masuk ke dalam ruangan.
Ikut dalam rombongan yang dipersilakan masuk melihat jenazah adalah Pimpinan Pondok Pesantren Islamic Centre Al Hidayah (PPIC) Kampar Buya Abdih, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Abuya H Bachtiar Daud H Syafrizal, Bakal Calon Bupati Kampar Muhammad Amin, Kepala TU Kemenag Kampar M Hakam, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Buya H Alaiddin Aidarus.
Ibunda almarhum Saidanis yang terus meneteskan air mata saat menunggu kedatangan jenazah tampak tak kuasa membendung air matanya ketika dipersilakan melihat jenazah.
Tak lama setelah pihak keluarga masuk, tampak Walikota Pekanbaru H Firdaus juga datang bersama beberapa orang yang mendampinginya. Firdaus langsung ikut bergabung dengan pihak keluarga di dalam ruangan. ***