Sarilamak (RIAUMANDIRI.co)-Hama wereng menyerang 713 hektare tanaman padi di Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), sehingganya menyebabkan gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Kabupaten Limapuluh Kota, Afrizul Nazar saat dihubungi dari Payakumbuh, Kamis (6/10) mengatakan, lahan pertanian masyarakat tersebut berada di Nagari (desa adat) Koto Tangah Batu Ampar.
"Area pertanian yang terserang hama wereng itu tersebar di tiga jorong, yakni Batu Tanyuh, Tambun Ijuk, dan Subarang Parit," kata dia.
Ia menyebutkan, area yang paling banyak diserang hama wereng itu berada di Jorong Subarang Parit dengan luas 588 hektar, kemudian di Batu Tanyuh 66,76 hektar, dan Tambun Ijuk 58,86 hektar.
Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan memberantas hama wereng itu, sehingga tidak menyebar ke lokasi lain, hal itu mengingat di sekitar lokasi yang dilanda musibah tersebut merupakan area persawahan.
"Untuk itu, perlu dilakukan percagahan semaksimal mungkin agar hama wereng itu tidak menyebar ke tanaman yang lain," kata dia.
Afrizul mengatakan hama wereng yang menyerang tanaman padi masyarakat tersebut berupa kutu berwarna coklat.
"Kejadian ini sudah kami bahas dalam rapat, termasuk persiapan penanggulangan," kata dia.
Ia menyebutkan, beberapa penyebab hama wereng tersebut adalah karena masyarakat tidak melakukan tanaman secara serentak.
Untuk itu, mengatasinya salah satu caranya area pertanian tersebut ditukar dengan tanaman selain padi, sehingga pada periode berikutnya tidak lagi dilanda musibah tersebut.
Tokoh masyarakat Akabiluru, Saiful Hadi mengatakan kejadian yang menimpa area pertanian masyarakat tersebut membuat masyarakat setempat risau.
Untuk itu berharap, Pemkab Limapuluh Kota fokus terhadap penanganan musibah yang menimpa petani yang berada di tiga jorong tersebut.
"Kejadian ini cukup membuat petani risau. Kami berharap ada tindakan serius dari pemerintah daerah, jangan sampai hama wereng ini meluas titik lain," kata dia.
Ia menambahkan, selain hama wereng musim kemarau panjang juga membuat para petani gagal panen. (ant/azw)