Jenderal Gatot: TNI Kuat Bersama Rakyat

Kamis, 06 Oktober 2016 - 08:53 WIB
HUT TNI-Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo selaku inspektur upacara, memeriksa pasukan saat upacara peringatan HUT ke-71 TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (5/10).

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Upacara peringatan HUT TNI ke-71 digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10) kemarin. Dalam kegiatan yang digelar secara sederhana itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang bertindak selaku inspektur upacara berpesan  agar TNI selalu dekat dengan rakyat.

Tampil sebagai Komandan Upacara ialah Kolonel Kes Irfan Bachtiar. Upacara tepat dimulai pada pukul 07.08 WIB, ditandai dengan masuknya Panglima TNI ke lapangan upacara. Setelah dilakukan penghormatan umum, Panglima TNI melakukan pengecekan peserta upacara menggunakan mobil jeep.

Tema yang diangkat pada peringatan HUT TNI ke-71 ini masih sama dengan tema tahun lalu yaitu 'Bersama Rakyat, TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian'. Dalam amanat upacaranya, Panglima TNI Gatot mengatakan agar TNI terus hidup berdampingan bersama rakyat. Karena hal ini merupakan ciri dari TNI.

"Makna yang terkandung dalam hal tersebut adalah TNI tumbuh dan berjuang bersama rakyat. Ini ciri yang tidak boleh pudar. Kesejatian itu harus dikembangkan dan diserasikan dengan pola pikir masyarakat yang lebih modern. Karena bersama rakyat, TNI kuat," ujar Gatot.

Dalam amanatnya, Gatot juga meminta para prajurit untuk menunjukkan netralitasnya dalam gelaran Pilkada 2017 nanti. Ia juga mengimbau kepada prajurit maupun satuan untuk memperhatikan kondisi sekitar terkait netralitas ini.

"Menyikapi Pilkada serentak 2017, saya perintahkan kepada seluruh TNI untuk wajib mengedepankan netralitas dalam segala tahapan Pilkada. Perorangan dan institusi juga terus memperhatikan kondisi sekitar. Melakukan temu cepat dan lapor cepat apabila ditemukan potensi hal yang tidak netral serta dapat mengganggu atau menghambat tahapan Pilkada," ingatnya.

Sederhana Peringatan kali ini dilakukan dengan sederhana, tanpa demonstrasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan defile.

Menurut Panglima TNI, peringatan HUT TNI ke-71 kali ini dilakukan mengingat kondisi keuangan negara belum cukup baik. Atas dasar itu, lanjut Gatot, TNI tak sepantasnya menghabiskan anggaran negara hanya demi menggelar peringatan akbar dan mewah.

"Kita sama-sama tahu, pemerintah dan rakyat Indonesia dalam kondisi ekonomi yang sedang berusaha bersama-sama bangkit," ujarnya. "Sehingga tidak sepantasnya jika TNI melakukan upacara besar-besaran," kata dia.

Selain itu, kata Gatot, belum adanya pembaruan dari alutsista yang dimiliki TNI tahun ini. Sebab, parade dan demonstrasi atraktif bertujuan memberikan laporan pengadaan alutsista kepada masyarakat.

"Karena upacara parade dan demonstrasi atraktif alutsista itu pada hakikatnya adalah laporan TNI kepada rakyat. Jadi kalau sama dengan yang tahun lalu, buat apa?" ujarnya lagi. (bbs/dtc/kom/sis)

Editor:

Terkini

Terpopuler