BENGKALIS (HR)-Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bengkalis harus selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam menghadapi dunia persaingan global. Hal ini penting, agar lulusan AKN Bengkalis menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja.
Demikian diungkap Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh pada acara pembekalan dan pelepasan on job training (OJT) atau magang perdana Akademi Komunitas Negeri Bengkalis, di lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Kamis (12/2). Diungkapkannya, pelaksanaan magang ini bagian dari momentum pembangunan SDM, khususnya bagi mahasiswa AKN Bengkalis.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti magang perdana sebanyak 105 terdiri dari, teknik pengelasan 25 orang, teknik sistem pembangkit 27 orang dan komputer akuntansi 53 orang. Mereka akan ditempatkan di sejumlah perusahaan yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau dan Kepuluan Riau. Disamping itu, peserta magang juga ditempatkan di kantor pemerintahan di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Hadir pada acara pelepasan on job training, Asisten III Setda Bengkalis Herdi Salioso, Asisten II Setda Bengkalis Heri Indra Putra, Sekretaris Dinas Pendidikan Supardi, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis Milchan, Ketua Pengelola Akademi Komunitas Negeri Bengkalis Alfansuri dan segenap civitas AKN Bengkalis.
Lebih lanjut Bupati menegaskan, keberadaan akademi komunitas ditujukan untuk mempersiapkan tenaga menengah yang mempunyai keahlian khusus untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Terlebih Provinsi Riau dan kabupaten Bengkalis merupakan pasar tenaga kerja yang besar, namun jumlah tenaga lokal menengah yang terserap jumlahnya sangat minim.
“Guna mempersiapkan tenaga kerja yang mempunyai skill, makanya pada tahun 2013 lalu, saya bersama pak Milchan (Direktur Politeknik) merintis berdirinya akademi komunitas negeri. Alhamdulillah, berkat kerja keras, pada hari ini kita telah memiliki calon tenaga kerja yang siap pakai,” ungkap Herliyan.
Terlebih pada akhir tahun 2015 mendatang, mulai diterapkan pasar persaingan global Asean atau disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan penerapan MEA ini, akan terjadi persaingan sengit masuknya tenaga kerja dari negara-negara Asean. Jika SDM dari kabupaten Bengkalis tidak siap untuk menjadi tenaga terampil, maka akan menjadi penonton di negeri sendiri.
“Selain memiliki skil teknis, kalian juga harus membekali ilmu dengan keahlian khusus seperti berbahasa Inggris maupun Mandarin. Ini penting agar kalian menjadi tenaga kerja yang siap pakai di skala internasional,” ungkap Bupati Bengkalis.
Terkait pelaksanaan on job training, Herliyan minta agar polanya lebih dominan di kampus, tentu untuk menuju kearah tersebut harus didukung dengan sarana dan prasarana serta alat pendukung, sehingga saat mengikuti magang, mahasiswa sudah siap pakai.(adv/humas)