JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Seorang ilmuwan Office of Environment and Heritage New South Wales, Australia, Gunther Theischinger menemukan spesies baru dari lalat. Uniknya, spesies ini memiliki kelamin ganda. Theischinger menemukan lalat yang telah diberi nama ilmiah Minipteryx robusta, di taman nasional New South Wales, Australia.
“Alat vital ganda mungkin bisa mengimbangi, dengan memberikan kekuatan tambahan bagi si jantan untuk memahami lalat betina," kata Theischinger seperti dilansir Xinhuanet, Jumat 30 September 2016.
Theischinger menjelaskan, selain kelaminnya yang ganda, pembeda Minipteryx robusta dengan spesies lainnya yaitu memiliki sayap mikroskopis, yang hanya berukuran sepersepuluh dari panjang tubuhnya. Dia menjelaskan sayap jarang digunakan di tempat dingin dan ketinggian yang tinggi, sebab ukurannya yang mini, membuat tingkat getaran sayap yang dibutuhkan untuk terbang tidak tercapai.
Beruntung, Minipteryx robusta memiliki kelebihan kaki yang panjang, sehingga Theischinger menyimpulkan, lalat dengan kelamin ganda ini lebih banyak berjalan dibanding terbang.
Pakar taksonomi meyakini kelamin ganda itu menjadi kompensasi atas sayap lalat tersebut yang kecil.
Theischinger menjelaskan, ketika masih berbentuk larva, lalat dapat menjadi penting dalam keanekaragaman hayati tanah, pengolahan bahan organik dan meningkatkan aktivitas mikroba. Minipteryx robusta juga mangsa bagi banyak hewan, termasuk serangga, laba-laba, ikan, amfibi, burung, dan mamalia yang tinggal di dekat lingkungan air tawar.(viv/ivn)