PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus meningkat. Berdasarkan data, hingga minggu ke-33 tahun 2016, masyarakat terserang DBD mencapai 746 kasus, 10 orang diantaranya meninggal dunia. Namun hingga saat ini pihak Diskes belum membahas terkait penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus tersebut.
Ketika dikonfirmasi terkait penentuan KLB untuk daerah Kota Pekanbaru, Kadiskes dinilai tidak menguasai. Dia hanya menjawab singkat, hal itu menjadi tanggung jawab kepala daerah yakni Walikota, Firdaus.
"Kalau itu wewenang kepala daerah, tentang kriteria penetapan KLB DBD, sampai saat ini belum ada membahas itu, kita juga belum usulkan," ujar Kadiskes Helda Munir, sambil berlari meninggalkan wartawan, seolah sedang menerima telepon, Rabu (21/9), di kantor DPRD.
Bukan hanya tidak mengetahui terkait peningkatan status Pekanbaru menjadi KLB, ketidakpahaman Helda juga bisa dilihat dari keterangan yang disampaikan, saat ditanyakan berapa jumlah masyarakat Pekanbaru terserang penyakit DBD.
Mirisnya jumlah yang disampaikan berbeda jauh dari yang sudah diberitakan sebelumnya, Helda menjawab, masyarakat Pekanbaru terserang DBD hingga hari ini, Rabu,(21/9) berjumlah 187 orang, tujuh, meninggal dunia."Sampai hari ini ada 187 kasus, Kadiskes itu dari Januari sampai hari ini, meninggal ada tujuh orang," jawab Helda.
Pernyataan tersebut berbeda jauh dari yang disampaikan bawahannya, yakni Kabid Pengendalian Kesehatan Diskes Pekanbaru Gustianti, tertanggal 5 Agustus kemarin. Menurut dia, hingga minggu ke 33 tahun 2016, masyarakat terserang DBD mencapai 746 kasus, 10 orang meninggal dunia.
Dengan rincian, satu orang dari Kecamatan Bukit Raya, empat, Marpoyan Damai,empat di Tampan, satu orang dari Kecamatan Payung Sekaki.Korban meninggal dunia diduga akibat terlambat dibawa ke rumah sakit. Sebab saat korban tiba di rumah sakit kondisi sudah melewati masa kritis dan sudah masuk dalam kondisi pendarahan."Dalam kondisi seperti itu korban tidak bisa kita tolong lagi,"katanya.
Masyarakat diimbau membudayakan hidup bersih dan menjalankan 3M Plus, sebab cara itu bisa memutus rantai nyamuk penyebab DBD. Disaat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini pihaknya meminta agar masyarakat memperhatikan tumpukan kaleng bekas dan benda lain yang menampung yang ada disekitar rumah.
"Perhatikan juga bak mandi, jangan sampai tidak pernah dibesihkan. Begitu juga dengan barang-barang bekas. Saat hujan kaleng bekas menampung air dan inilah yang menjadi sarang air,"imbuh Gustiyanti, waktu itu.
Dikonfirmasikan persoalan ketidak pahaman Kadiskes Helda, kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus, hanya tertawa dan tidak menanggapi banyak. Sekilas dia menyebut, untuk penetapan kasus DBD di Pekanbaru jadi KLB, belum bisa dilakukan, karena menurutnya untuk menetapkannya harus ada batasan.
"Saya kira begitu angka batasan sudah melewati KLB, maka akan kita keluarkan, untuk angka batasan itu, tanya lansung ke Kadiskes, karena saya bukan dokter," jelas wako.***