Bagansiapiapi (RIAUMANDIRI.co)-Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp nelayan masih banyak yang belum mengetahui batas wilayah. Termasuk nelayan dari Sumut yang masih sering memasuki wilayah perairan Rohil.
Hal itu diungkapkan saat memberi sambutan pada pembukaan secara resmi acara sosialisasi produk hukum bidang peraturan pengawasan di wilayah perbatasan, Selasa (20/9) di lantai empat kantor bupati.
Hadir dalam kesempatan itu, para nelayan dari Rohil, nelayan asal Sumut, nelayan asal Bengkalis, Danlanal Dumai Letkol Laut M Risahdi MSi (Han), Danlanal Tanjung Balai Asahan Sumut Letkol Laut Tegus Prasetya ST MM, HNSI, Kadiskanlut Riau Tien Nestina MSi dan Diskanlut Rohil serta perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Afrizal.
Dalam sambutannya, Bupati mengungkapkan para nelayan masih banyak yang belum mengetahui batas wilayahnya masing-masing. Termasuk nelayan dari Sumut masih sering di dengarnya memasuki wilayah perairan Rohil.
Untuk itulah, sosialisasi ini perlu dilakukan agar para nelayan mengetahui batas wilayahnya masing-masing dan bisa lebih ekstra hati-hati di laut dalam mencari ikan.
Dalam sosialisasi itu ditegaskan untuk menambah wawasan para nelayan tradisional, sehingga Danlanal diundang untuk menyampaikan materi mana saja batas wilayah yang boleh dijangkau para nelayan.
"Saya pikir ini suatu terobosan yang cukup baik untuk nelayan kita, artinya mungkin selama ini belum pernah dilakakan. Makanya saya minta hari ini dari wilayah tetangga dari Belawan atau Tanjung Balai Asahan diikutsertakan supaya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan," papar Bupati.
Selama ini lanjut Suyatno, sering kali terjadi khususnya nelayan asal Tanjung Balai Asahan menggunakan pukat harimau yang jelas dilarang pemerintah, memasuki wilayah perairan Rohil secara diam-diam masuk dan membuat nelayan tradisional Rohil menjadi ribut.
Ditakutkannya, kedepan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi baru-baru ini di Tanjung Balai Asahan adanya bakar membakar sesama kapal nelayan.
"Mohon maaf ya pak, dari sana (Sumut, red) yang banyak masuk ke wilayah hukum Rohil. Ini diminta sama-sama untuk menjaga, makanya kita undang para Danlanal dan masing-masing nelayan ke sini," ungkap Suyatno.
Ditegaskanya lagi, jangan sempat kedepan ada terjadi bakar membakar di laut. Jika ada permasalahan ditemukan adanya nelayan lain memasuki luar wilayahnya, diharapkan kepada para nelayan untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang dan tidak main hakim sendiri.
"Saya tahu, kita tahu, semua punya emosiaonal termasuk masyarakat pada saat itu memuncak semua. Ini yang kita takuti, makanya selesaikan secara arif dan melalui petugas. Perbuatan main hakim sendiri tidak kita inginkan," tandasnya. (adv/humas)