PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Tingginya harga kebutuhan sembako yang saat ini sangat memberatkan ekonomi masyarakat. Serta kurangnya produksi bahan baku dinegeri sendiri berdampak pada ketergantungan terhadap suplay bahan baku dari luar. Untuk itu, pemerintah haruslah bijak dalam mengatasi kurangnya bahan sembako.
Tidak hanya memutuskan untuk melakukan impor saja, tetapi juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan melakukan produksi sendiri kebutuhan sembako.
Demikian diungkapkan oleh Deputi Bank Indonesia Cabang Riau Irwan Mulawarman kepada wartawan, Selasa (20/9) di kantornya. Menurutnya, upaya untuk mengimpor bahan baku sembako dari luar sangat rentan dengan adanya permainan dari pada pihak ketiga. Apalagi, dengan impor tersebut akan lebih membuat negara lain lebih maju dibandingkan negara sendiri.
"Kalau kita terus melakukan impor terus, tentu kita akan berjalan disitu-situ aja. Mau sampai kapan kita akan mengkonsumsi saja, sementara jika kita produksi sendiri kita sebenarnya bisa,"ujar Irwan.
Upaya tersebut, menyikapi adanya gejolak harga kebutuhan sembako yang tidak menentu. Begitupula halnya, adanya kekhawatiran terhadap penunjukan pihak ketiga sebagai pelaku importir. Baik itu dari sisi kualitas bahan maupun adanya permainan yang tidak seharusnya.
"Jadi dengan melakukan produksi sendiri, seperti penanaman cabe, bawang, sayur dan lainnya. Tentunya daerah kita tidak akan tergantung dengan suplay barang dari luar. Apalagi dengan produksi sendiri, maka harga yang ditawarkan tentu akan jauh lebih murah karena produksi bahan tersebut sudah banyak,"pungkasnya.
Selain itu juga, lanjut Irwan, dengan adanya upaya produksi sendiri juga sebagai bentuk melakukan penekan tingginya harga yang ada di pasar. Dengan ketersediaan stok bahan sembako yang cukup banyak. (nie)