JAKARTA (HR)- Kelas menengah di Indonesia sudah menjadi pasar legit bagi berbagai industri. Hal sama juga berlaku bagi industri peralatan rumah tangga.
Catatan menunjukkan, pada 2013, masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai 130 juta jiwa dari total sekitar 230 juta jiwa. Mereka membelanjakan sedikitnya Rp 130 triliun per bulan.
Selain itu, sebagaimana diungkapkan Product Planning Division Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) untuk Produk AC Darma Effendy, Rabu (11/2), kelas menengah di Indonesia kian memahami perilaku hemat energi. Selain itu, dalam kesempatan peluncuran produk J-Tech Inverter tersebut, Darma mengatakan kelas menengah Indonesia juga kian memperhatikan produk-produk berkualitas.
Sementara itu, Product Planning Division General Manager SEID Herdiana Anita Pisceria dalam kesempatan tersebut mengungkapkan data pesatnya konsumen membidik produk berteknologi inverter sejak Sharp memperkenalkan teknologi yang dibenamkan di AC dan lemari es dua pintu pada 2012. Kontribusi penjualan lemari es dua pintu berteknologi inverter pada 2012 berada di angka 1,2 persen. Setahun kemudian, angkanya naik menjadi 9,2 persen. Lalu, pada 2014, angka ini terus tumbuh menjadi 28,6 persen. "Tahun ini, targetnya menjadi 35 persen," kata Herdiana.
Dalam catatan Herdiana, kemudian, pasar lemari es nasional hingga 2014 mencapai empat juta unit. Pada level ini, kontribusi lemari es baru 11 persen. Dari jumlah kontribusi 11 persen itu, sumbangan lemari es dua pintu mencapai 35 persen.
Sementara, kontribusi AC inverter baru mencapai angka lima persen dari total pasar AC hingga 2014 usai. Pada periode itu, pasar AC nasional mencapai 2,3 juta unit. AC inverter, terhadap itu baru ada di posisi lima persen.
Hingga kini, Sharp menggandeng ikon Doraemon untuk membidik pasar di Indonesia. Tokoh film kartun asal Jepang ini tampil bersama tokoh-tokoh dalam film itu.(kom/ara)