PADANG (RIAUMANDIRI.co) - Masjid Raya Sumatera Barat ditutup total mulai Senin (19/9) hingga akhir Desember 2016 untuk kelancaran pengerjaan lantai dasar dan lantai satu.
"Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kecelakaan menimpa jamaah saat beribadah, karena material bangunan banyak berserakan selama pengerjaan masjid," kata Kepala Biro Bina Sosial (Binsos) Sumbar Syahril B didampingi Pengurus Masjid Raya Sumbar Yulius Said di Padang, akhir pekan lalu.
Ia meminta maaf kepada jamaah karena selama tiga bulan ke depan tidak dapat menggunakan fasilitas masjid untuk beribadah.
Penutupan sementara masjid untuk itu, menurut dia, sudah dibicarakan dengan sejumlah pihak termasuk meminta izin pada gubernur.
Ia berharap pengerjaan lantai dasar, dinding, loteng, hingga halaman masjid itu bisa berjalan lancar dan Januari 2017 Masjid Raya Sumbar sudah siap untuk digunakan beribadah.
Pengerjaan yang sedang berlangsung menggunakan total dana Rp61,5 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp38 miliar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Rp 11 miliar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kemudian Rp12,5 miliar dari bantuan keuangan Pemprov Papua dan Pemprov Jawa Barat. Dana dari APBD senilai Rp38 miliar digunakan untuk penyelesaian lantai satu, lantai satu migrab serta pasat kulit luar (empat sisi).
Kemudian anggaran dari APBN melalui Dinas Prasarana Jalan Sumbar senilai Rp11 miliar untuk pembangunan pekarangan (landscape). Kedua kegiatan itu sedang berjalan.
Sementara anggaran yang berasal dari Pemerintah Provinsi Papua dan Pemprov Jawa Barat digunakan untuk "finishing" lantai dasar masjid (yang digunakan untuk tempat shalat saat ini).
Direncanakan di lantai dasar ini juga ada ruangan untuk pertemuan, ruangan penjagaan, perpustakaan dan instalasi listrik. Sementara untuk lantai satu nantinya akan digunakan untuk tempat shalat. (ant)