PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Satu per satu sikap partai politik dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah di Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, terus mengerucut. Kabar terbaru, untuk Pilwako Pekanbaru, PDIP akan berkoalisi dengan Partai Hanura. Sedangkan pasangan yang akan diusung adalah Dwi Agus Sumarno-David Chalik.
PDIP Sedangkan untuk Pilkada Kampar, salah seorang bakal calon Bupati, Zulher, mengaku sudah menerima dukungan dari PPP. Sebelumnya, pengakuan serupa juga diklaim bakal calon bupati lainnya, H Azis Zaenal.
Untuk diketahui, Dwi Agus Sumarno saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Riau. Sedangkan David Khalik, selain dikenal sebagai artis, juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP Hanura. Perihal pencalonan Dwi Agus-David Chalik tersebut, diungkapkan Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPP Partai Hanura, Agus Salahuddin.
Dikatakan, SK dukungan terhadap Dwi Agus Sumarno-David Chalik, sudah diteken unsur pimpinan partai besutan Wiranto tersebut. SK tersebut dikeluarkan pada Minggu (18/9) pagi.
"SK sudah keluar untuk Dwi Agus (Sumarno)-David Chalik. SK tersebut juga sudah disampaikan kepada keduanya di kantor DPP Hanura," ujarnya, Minggu siang kemarin.
Partai Hanura memiliki empat kursi di DPRD Kota Pekanbaru. Untuk memuluskan langkah mengusung calonnya, Partai Hanura mesti berkoalisi dengan partai politik lainnya.
Terkait hal ini, Agus Salahuddin menegaskan koalisi akan dilakukan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang memiliki lima kursi di DPRD Pekanbaru. "(Koalisi) dengan PDIP," yakinnya.
Sejauh ini, tambahnya, pihaknya sudah menjalani komunikasi intensif dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut. "Sudah (ada komunikasi)," ujarnya lagi. Terpisah, Ketua DPD PDIP Riau, Kordias Pasaribu, juga membenarkan partainya telah menyatakan berkoalisi bersama Partai Hanura.
Menurut rencana, pada 20 September (besok, red) pihaknya akan mengumumkan langsung pasangan calon yang akan diusung bersama Partai Hanura. Berbeda dengan Agus, Kordias belum bersedia mengungkap siapa pasangan calon Walikota dan Wakil walikota Pekanbaru yang akan diusung tersebut.
"Walaupun saya sudah tahu, tapi saya belum bisa mengatakannya. Kita tunggu surat resminya. Secara serentak, di seluruh Indonesia PDI Perjuangan akan mendaftarkan ke KPU calon yang akan diusung. Tunggu sajalah, kan tak lama lagi," ucapnya.
Disinggung apakah yang dipasangkan tersebut Destrayani Bibra-David Chalid, atau Dwi Agus Sumarno-David Chalid, Politisi PDI P Riau ini kembali menyatakan siapa saja bisa, tapi menunggu surat resminya.
"Kalau ada media yang menyatakan itu, biarkan saja. Tapi kita harus menunggu resminya saja ya," tutup Kordias. Tak Tahu Sementara itu, Ketua DPC Partai Hanura Kota Pekanbaru, H Darnil, mengaku belum mengetahui adanya SK dukungan tersebut.
"Kita belum tahu itu (SK dukungan kepada Dwi Agus Sumarno-David Chalik,red). Kabarnya saya dengar belum. Tapi saya tidak tahu juga," ujarnya.
Selain itu, Darnil juga mengaku belum mengetahui rencana koalisi antara Partai Hanura dengan PDIP. "Itu juga kita belum tahu. Kita belum ada deklarasi. Saat ini belum ada diputus pusat (DPP,red). Sekarang saya lagi di Pekanbaru. Kemungkinan Senin (hari ini,red) saya ke Jakarta. Bagaimana hasinya belum tahu kita," tukasnya.
Pengakuan senada juga dilontarkan Ketua DPC PDIP Pekanbaru, Robin H Hutagalung. Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum menerima rekomendasi dari DPP PDIP.
Menurut mantan anggota DPRD Riau ini, pihaknya telah lama mengajukan sejumlah nama ke DPP PDIP. Nama Dwi Agus Sumarno memang termasuk salah satunya.
"Kita tidak ada merekom. Kita hanya menyampaikan yang mendaftar saja," tambahnya.
Terkait klaim Partai Hanura yang menyebut kalau telah mengusung paslon Dwi Agus Sumarno-David Chalik, dengan berkoalisi dengan PDI Perjuangan, Robin tidak terlalu mau menanggapinya.
"Itu urusan Hanura ngomong begitu. Saya tidak bisa menanggapi ucapan partai lain. Saya tidak punya kapasitas. Hingga saat ini, DPP belum memberikan informasi kepada kita tentang paslon yang direkom," tegas Robin.
Jika jadi kenyataan, Pilwako Pekanbaru akan diikuti tiga paslon. Setelah paslon HM Ramli Walid-Irvan Herman dan Firdaus-Ayat Cahyadi, tinggal menunggu keabsahan paslon Dwi Agus Sumarno.
Didukung PPP Sementara itu, dari Kabupaten Kampar, salah seorang bakal calon bupati, H Zulher, mengaku telah mendapat dukungan dari PPP untuk maju dalam Pilkada Kampar nanti. Sebelumnya, pengakuan serupa juga disampaikan calon lainnya, H Azis Zaenal.
Menurut Zulher, dukungan DPP PPP kepada dirinya seiring dengan keluarnya SK dari DPP PPP tertanggal 16 September. "SK DPP PPP memang sudah saya terima pada Jumat lalu," ujarnya, Minggu kemarin.
Saat ditanya nomor surat dan siapa yang menandatanganinya, Zulher mengaku lupa. Namun hal itu akan disampaikannya, mengingat saat ini pihaknya masih banyak menerima kedatangan masyarakat yang bersilaturahmi denganya. "Nanti saya sampaikan nomor suratnya karena saya lupa apalagi saat ini orang masih ramai," ujarnya.
Hal senada juga dilontarkan salah seorang tim sukses pasangan H Zulher-Dasril Afgandi, Oren Gompo. Ia mengaku telah melihat surat dukungan dari DPP PPP itu kepada H Zulher. "Memang PPP memberikan dukungan ke Zulher," ujarnya.
Dikatakan, dengan keluarnya SK DPP PPP itu, sejauh ini Zulher sudah mendapat dukungan 12 kursi yang berasal dari PAN (5 kursi), PDIP (4 kursi), PKPI (1 kursi) dan ditambah PPP (2 kursi). Artinya, syarat minimal sebanyak 9 kursi, telah terlewati.
Menurut rencana, pihaknya akan menggelar deklarasi pada Rabu (21/9) lusa di Lapangan Pelajar Bangkinang. Rencananya, deklarasi itu akan dihadiri petinggi partai dari Jakarta dan kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran pasangan Zulher-Dasril Affandi ke KPU Kampar.
Sementara itu pasangan Muhammad Amin SAg–Muhammad Saleh. saat ini masih menunggu keputusan DPP Partai Demokrat (7 kursi) dan Hanura (5 kursi) untuk bisa mendaftarkan diri ke KPU.
”Saat ini masih menunggu SK DPP Partai Demokrat dan Hanura dan mudah-mudahan bisa memberikan dukungan kepada saya," ujarnya, yang ketika dihubungi mengaku sedang berada di Jakarta.
Terima PPP Romahurmuzy Sementara itu, Komisoner KPU Riau Abdul Hamid SP MSi, mengatakan bahwa KPU hanya menerima PPP kubu Romahurmuzy. Hal itu disampaikannya saat hadir sebagai pembicara dalam sosialisasi PKPU No 9 Tahun 2016 di KPU Kampar, Minggu kemarin.
“Terkait hal ini juga ditegaskan Komisioner KPU RI Bu Budiati saat datang ke Kampar kemarin,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi perpecahan partai di tingkat pusat, termasuk dalam hal kepengurusan PPP ini.
Ketua KPU Kampar, Yatarullah, mengatakan pihaknya tidak akan berani main-main terkait persoalan kepengurusan partai ini. Sebab di salah satu darah di Pilkada lalu, ada 4 komisioner KPU yang diberhentikan tetap karena salah dalam menetapkan kepengurusan yang sah. (dod, nur, dom)