(RIAUMANDIRI.co) - Untuk membuat fermentasi dibutuhkan beberapa mikroba. Hal ini agar tekstur hingga rasa akan berubah menjadi lebih enak.Tujuan dilakukannya fermentasi adalah untuk mengawetkan makanan yang bersifat musiman dan mudah rusak.
Fermentasi merupakan pengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida atau asam organik dengan menggunakan ragi, bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya di bawah kondisi anaerobik.Perilaku mikroorganisme terhadap makanan dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif. Akan tetapi proses fermentasi makanan biasanya mengacu ke arah positif.
Asam, alkohol dan karbon dioksida berperan penting dalam menekan pertumbuhan mikroba pembusuk dan patogen. Sehingga menyebabkan modifikasi tekstur, aroma dan rasa dan hasilkan karakteristik produk yang unik dan berbeda dari produk asalnya.
Makanan yang difermentasi menyebabkan produk makanannya lebih mudah dicerna daripada produk makanan aslinya.Beberapa produk fermentasi juga disebut-sebut alami peningkatan kandungan nutrisi. Seperti vitamin, antioksida dan beberapa zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan.
Keberadaan bakteri atau mikroba baik yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan juga cegah penyakit degeneratif.
Ada banyak sekali ragam produk makanan hasil fermentasi seperti tempe, kecap, kimchi, tapai, yoghurt hingga tauco. Semua produk ini memiliki manfaat kesehatan dengan rasa unik.(dtk/ivn)