(RIAUMANDIRI.co) - Gula jadi salah satu pemicu tingginya angka obesitas anak. Studi menunjukkan korelasi asupan gula pada anak dengan obesitas. "Satu dari tiga anak berusia 10 tahun alami kelebihan berat badan atau obesitas.Sedangkan satu dari lima anak berusia 5 tahun mengalami kerusakan gigi, risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh kegagalan untuk mengatasi asupan gula serius," jelas Neena Modi, Professor di Imperial College London dalam NDTV (12/09).
Survei dilakukan pada sekitar 1.288 orang dewasa dan 1.258 anak-anak untuk melihat asupan makanannya dalam sehari selama tiga hingga empat hari. Menurut penelitian, anak-anak yang berusia 4 hingga 10 tahun mengonsumsi rata-rata minuman manis sekitar 100 ml per hari.
Selain itu asupan gula sekitar 13 persen dari asupan kalori anak, yang artinya dua kali dari persentase batas yang direkomendasikan (5 persen). Untuk remaja yang berusia 11 sampai 18 konsumsi 15 persen gula, tiga kali dari jumlah yang disarankan.
Sementara, orang dewasa yang berusia 19 hingga 64 tahun juga konsumsi 12 persen gula dari diet mereka. Sekitar seperlima dari anak usia 5 tahun dan sepertiga dari 11 tahun alami kelebihan berat badan atau obesitas. Anak-anak berusia 4 sampai 10 memiliki pola makan yang 13 persennya berasal dari asupan kalori harian mereka yang berasal dari lemak jenuh.
"Data ini memberikan bukti yang kuat bahwa kita perlu konsumsi lebih banyak buah, sayuran, serat dan lemak sehat serta kurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh untuk meningkatkan kesehatan," tutur Alison Tedstone, Kepala Ahli Gizi di Public Health Inggris. Anak yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan. Karenanya dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. (dtk/ivn)