JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali melontarkan sentilan kasar terhadap pemimpin dunia. Kali ini, giliran Sekjen PBB Ban Ki-moon yang jadi sasarannya.
Ia menyebutkan Ban Ki-moon, sebagai orang yang bodoh. Hal itu terkait pelanggaran HAM, seiring dengan kebijakan Duterte melawan kejahatan di Filipina.
"Saya berkata pada diri saya, Anda cuma orang bodoh lainnya," cetus Duterte, saat pertemuan dengan komunitas warga Filipna di Jakarta, Jumat (9/9).
Sejauh ini, hampir 3 ribu orang telah tewas selama kampanye antikejahatan, khususnya narkoba yang dimulai sejak Duterte dilantik menjadi presiden dua bulan lalu.
Duterte pun menegaskan akan terus melakukan kampanye tersebut. "Saya akan terus melakukan kampanye melawan para penjahat. Saya tidak punya rasa kasihan pada mereka," imbuhnya.
"Saya tidak peduli. Saya Presiden Filipina, bukan republik komunitas internasional," cetusnya. Duterte menang telak dalam pemilihan presiden Filipina tahun ini, setelah berjanji akan membunuh 100 ribu orang dalam perang melawan kejahatan. Namun kampanye brutalnya itu telah menuai kecaman internasional.
Diajak Blusukan Sementara itu, Duterte sempat diajak Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Tak ayal, kehadiran dua kepala negara itu membuat suasana di pasar menjadi riuh.
Presiden Jokowi tiba lebih dulu di depan Blok A Pasar Tanah Abang. Tujuh menit kemudian, Presiden Duterte datang menyusul. Keduanya tampak kompak mengenakan baju putih.
Kedatangan Jokowi dan Duterte disambut ratusan pengunjung dan pedagang yang sudah menunggu sejak selepas Zuhur. Jokowi dan Duterte tersenyum, lalu masuk ke lantai dasar SLG melihat-lihat kios yang menjajakan pakaian.
Di salah satu kios baju Jokowi berhenti dan menanyakan soal harga hingga kualitas produk. Duterte santai menyaksikan dialog Jokowi dengan pedagang itu. Begitu juga di kios lainnya, yang sesudahnya Jokowi berbincang dengan Duterte.
Suasana sangat riuh, bukan saja karena rasa penasaran pengunjung atau pedagang, tapi juga rombongan Presiden yang hadir cukup banyak. Tampak puluhan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berbatik, bersama puluhan Paspampres Filipina berbaju putih, juga personel polisi dan TNI.
Tampak hadir juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mengikuti di belakang Presiden Jokowi dan Duterte.
Setelah cukup blusukan dan berbincang dengan pedagang, Presiden Jokowi lalu mengajak Duterte keluar dari pasar. Pukul 14.28 WIB, Presiden Duterte pulang lebih dulu kemudian menyusul 5 menit kemudian Presiden Jokowi. (dtc/sis)