SURABAYA (RIAUMANDIRI.co) – Listrik sering padam Hampir semua orang pernah jengkel dibuatnya. Semua aktivitas terhambat. Di sekolah atau kampus, misalnya, kegiatan pembelajaran jadi kurang optimal.
Saat-saat istirahat atau bersantai juga bisa terganggu. Dari pengalaman banyak orang itu, Zainal Arifin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, berinovasi untuk menjaga nyala listrik.
Dia menciptakan automatic control transfer switch. GUna untuk menjaga listrik tetap menyala.
”Kalau listrik PLN mati, bisa tersambung otomatis dengan genset,” kata mahasiswa jurusan teknik elektro itu.
Umumnya saat listrik PLN mati, harus ada orang yang menyalakan genset secara manual. Otomatis ada jeda waktu cukup lama agar listrik kembali menyala dengan menggunakan genset.
Tetapi, dengan alat inovasinya, Zainal menyatakan bahwa genset tidak perlu dinyalakan secara manual, melainkan bisa secara otomatis.
Di dalam alat itu, ada controller yang memerintah genset untuk meng-cover kebutuhan listrik selama tidak menyala. Ada relay yang dipasang sedemikian rupa untuk menjadi sensor yang memberikan input.
”Jadi, saat lampu mati, bisa langsung menghidupkan genset,” jelasnya. Demikian juga sebaliknya. Setelah listrik PLN kembali menyala, kontrol akan mematikan genset secara otomatis.
”Memindah switch ke PLN dan listrik kembali di-cover PLN,” jelas peraih juara pertama inovasi teknologi tepat guna Pemerintah Kota Surabaya itu.
Zainal menambahkan, jeda waktu saat memindah listrik dari PLN ke genset atau sebaliknya bergantung pada kondisi generator yang dipakai. Jika generator masih baru, jeda waktunya cukup singkat.
Yakni, satu detik. Menurut dia, inovasi itu sangat tepat guna. Terutama untuk skala rumah tangga maupun industri. Menurut Zainal, pembuatan alat tersebut tidak membutuhkan waktu lama.
Bahkan, dalam satu minggu bisa rampung. Hanya, butuh waktu untuk riset lapangan. Biaya pembuatannya juga terjangkau. Yakni, Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta.
”Bisa Rp 5 juta kalau dilengkapi pemindah switch sekaligus starter,’’ tuturnya. (mnp/ivn)