(RIAUMANDIRI.co) - Wisata adalah merupakan kebutuhan sekunder yang mulai bergeser menjadi kebutuhan primer. Di tengah semakin tingginya aktifitas seseorang, semakin besar pula kemungkinan mengalami kelelahan psikis, otak dan mengalami stres. Pada kondisi inilah seseorang butuh meluangkan waktu untuk me-refresh otak dan syaraf-syaraf tubuh agar menjadi rileks.
Banyak destinasi wisata yang menjadi pilihan dalam melakukan re- freshing, baik wisata alami maupun buatan. Bahkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir keberadaan wisata buatan kian marak, jumlahnya pun kian bertambah banyak. Obyek wisata water boom adalah jenis objek wisata yang paling banyak tumbuh di berbagai tempat.
Objek wisata yang menawarkan banyak ragam permainan air ini juga tak pernah sepi pengunjung. Hal ini pula yang memancing banyak investor untuk membangun objek-objek baru, terutama di daerah yang memiliki sumber daya air berlimpah. Meskipun ada juga objek wisata water boom di tempat lain.
Jika objek wisata buatan lebih memberikan suasana fun (riang) karena banyaknya wahana permainan, objek wisata alami tidak demikian adanya. Ia cenderung memberikan ketenangan dan membawa wisatawan untuk back to nature. Wisatawan diajak untuk lebih dekat dan menyatu dengan alam. Kedekatan dengan alam inilah yang menimbulkan suasana tenang dan damai.
Bagi daerah yang berada di dataran tinggi atau pegunungan, wisata alami yang ditawarkan lebih banyak keberadaan fenomena-fenomena bumi, seperti goa, pancuran, sumber mata air, dan lain sebagainya. Ia lebih banyak ragamnya dibanding wisata alam pantai atau wisata bahari. Karena wisata bahari hanya keindahan pantai dengan pemandangan laut yang luas.
Kota Tegal adalah salah satu kota yang memiliki potensi wisata bahari. Hal ini dapat dimaklumi karena Kota Tegal berbatasan dengan laut jawa. Dengan panjang garis pantai mencapai 7,3 KM Kota Tegal selain menjadi daerah penghasil dan pengolah perikanan, juga menjadi daerah potensial bagi berlangsungnya wisata bahari.
Dua destinasi wisata bahari yang telah berjalan adalah Pantai Alam Indah (PAI) dan Pantai Muarareja. PAI dikelola oleh Pemerintah Kota Tegal, dan menjadi salah satu objek wisata andalan. Sedang Pantai Muarareja adalah objek wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat. Dengan materi yang sama, yakni wisata alami berupa pantai, keduanya memiliki tingkat keramaian dan frekuensi pengunjung yang hampir sama.
Pantai Muarareja yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Pantai Muarareja adalah sebagai pemanfaatan lahan akibat sedimentasi, yang dihasilkan oleh berfungsinya bangunan-bangunan pemecah gelombang (break water/groin). Pasca dibangunnya groin di sepanjang pantai Muararja, selain berhasil menangkal abrasi yang terus menggerus pantai Muarareja, sedimentasi pun mulai nampak. Sejalan dengan itu garis pantai pun secara pasti mulai bergerak menjorok ke laut.
Gejala ini kemudian dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah dengan menanam berbagai tanaman pantai untuk membuat sabuk hijau (green belt). Beberapa jenis tanaman mangrove seperti rizhophora, avicennia dan cemara laut berhasil menghijaukan wilayah pesisir, selain memperkuat struktur tanah. Ini pula yang kemudian mengundang masyarakat untuk datang berwisata di sana.
Hamparan pasir pantai dan luas laut membentang adalah pesona alam yang mampu memberikan ketenangan batin. Air laut berlimpah dengan gulungan ombak yang tak pernah berhenti selalu asyik untuk bermain, berendam dan membasahi tubuh. Ditambah lagi dengan angin laut yang baik untuk kesehatan dan mampu mengobati beberapa penyakit, adalah daya tarik yang diberikan oleh objek wisata bahari.
Udara laut di pagi hari diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit pernafasan/ paru-paru, seperti bronchitis, flex, asma dan sebaginya. Hal ini disebabkan karena ditemukan kenyataan bahwa plankton adalah menghasil oksigen terbesar di bumi.
Plankton adalah organisme yang menyumbang 80% kebutuhan oksigen yang ada di bumi ini. dengan kemampuannya berespirasi menghasilkan gelembung-gelembung oksigen yang terdapat di dalam laut, oksigen tersebut terlepas ke udara dan menjadi gas yang bisa kita nikmati sekarang.
Para ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan plankton secara tidak langsung dapat membuat awan yang dapat menahan sebagian sinar matahari yang merugikan. Sehingga plankton bisa membantu memperlambat proses pemanasan bumi.
Sedang berendam di air laut memiliki beberapa manfaat yang juga tak kalah penting, antara lain melembutkan kulit, meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, meringankan stress, berfungsi sebagai detoxifikasi, melancarkan peredaran darah, menghilangkan ketombe, juga meringankan sakit-sakit pada persendian.
Pemerintah Kota Tegal telah berpuluh tahun lamanya memanfaatkan potensi alam ini, dan menjadikannya sebagai salah satu income bagi daerah. Beberapa sarana yang tersedia di dalam PAI antara lain Water Boom, Monumen Bahari, Kampung Seni, Hutan Cemara, Panggung Hiburan, Perahu Wisata, Masjid dan berbagai sajian makanan khas Tegal. Berbagai event pertunjukan dan hiburan juga kerap diselenggarakan di dalam objek wisata PAI, seperti konser musik, pameran lukisan, festival layang-layang, dan lain sebagainya.
tarif Masuk Pantai Alam Indah (PAI) TegalDengan melengkapi sarana dan prasarana bagi pengunjung/wisatawan, pemerintah terus menjaga kelestarian alam sekaligus menyediakan tempat wisata bagi masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya, dengan biaya yang bisa dijangkau oleh semua lapisan. Langkah ini juga menjadikan PAI sebagai salah satu sektor andalan yang memberikan kontribusi bagi Pendapatan asli Daerah (PAD) Kota Tegal.
Di sektor pariwisata, PAI adalah objek yang paling diandalkan dalam berkontribusi terhadap PAD, dibanding beberapa sub sektor lain, seperti hotel, tempat hiburan, dan kolam renang samudera. Singkatnya PAI masih menjadi tujuan favorit masyarakat dalam mengunjungi tempat wisata. Hal ini pula yang menjadikan Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tegal selaku Penanggung jawab PAI selalu bisa mencapai target pendapatan yang ditentukan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ka. Bid. Pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kota Tegal, Abdan Harimurti pada tahun 2015 target pendapatan PAI ditetapkan sebesar Rp. 894.264.000,-. Dan di akhir tahun 2015 Dinporabudpar berhasil mencapai target tersebut.
Tercapainya target pendapatan tahun 2015 ini memang sudah diprediksi sejak awal. Pasalnya beberapa wahana yang tersedia di dalam objek wisata PAI masih diminati oleh masyarakat Tegal dan sekitarnya. Selain itu jumlah pengunjung yang secara rutin datang untuk berolah raga pun kian hari kian bertambah.
Sementara itu di tahun 2016 ini Dinporabudpar bertekad untuk meningkatkan kinerjanya, karena target pendapatan di tahun 2016 ini mengalami kenaikan 46% dari tahun sebelumnya, menjadi 1,3 M. Kenaikan yang cukup tinggi ini akan sulit tercapai tanpa kerja keras dari seluruh komponen pengelola PAI.
Pengenaan tarif masuk pengunjung masih mendasarkan pada tarif lama, sebagaimana tertuang di dalam Perda No 2 tahun 2012. Besaran tarif tersebut adalah Rp. 1.000,- untuk dewasa dan Rp. 500 untuk anak-anak, pada hari biasa. Sedang pada hari libur Rp. 1.500,- untuk dewasa dan Rp. 1.000,- untuk anak-anak.
Beberapa langkah yang akan dilakukan oleh Disporabudpar untuk meningkatkan jumlah pengunjung antara lain memperbanyak event-event di lokasi objek wisata, dengan menggandeng kelompok-kelompok masyarakat dan komunitas. Selain itu juga memperbanyak promosi melalui media-media massa, serta menambah beberapa wahana baru. Dengan kiat-kiat seperti itu Dinporabudpar yakin objek wisata PAI akan tetap menjadi tujuan utama wisata bahari bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya.(wst/ivn)