PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Ribuan massa yang terdiri dari BEM Universitas Riau dan Publik Melawan Asap melakukan unjuk rasa di depan Kantor Mapolda Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (5/9/2016) petang.
Unjuk rasa tersebut terkait beredarnya foto kongkow sejumlah pejabat Polda Riau dengan Bos perusahaan yang tengah menjadi sorotan publik, PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) yang diduga telah melakukan pembakaran lahan pada wilayah konsesinya di Kabupaten Rokan Hulu, dengan luas yang fantastis, 2000 hektare!
Dalam orasinya BEM UR mengklaim, munculnya foto tersebut telah melukai 6 juta Rakyat Riau yang menjadi korban asap, khususnya 300 Kepala keluarga di Kabupaten Rohul dan Rohil yang harus mengungsi karena asap dari kebakaran yang terjadi di lahan PT APSL.
"Kami merasa bahwa kongkow-kongkow yang dilakukan (sejumlah pejabat) Polda Riau ini bersama Pengusaha PT APSL untuk mengamankan posisi perusahaan terkait permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Abdul Khair, Presiden Mahasiswa BEM UR dalam orasinya.
Massa menuntut Kapolda Riau dan pejabat kepolisian yang terdapat di dalam foto kongkow-kongkow tersebut dicopot dari jabatannya. Tidak hanya itu, massa juga meminta dengan tegas Presiden Jokowi segera membentuk tim Independen untuk menyelidiki penerbitan SP3 terhadap 15 perusahaan pembakar lahan di Riau yang dinilai sangat tidak layak.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini, Polresta Pekanbaru menurunkan sedikitnya 296 personel. Jalan protokol Jenderal Sudirman juga sempat mengalami macet total.(n44)
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi Selasa, 06 September 2016