INDIA (RIAUMANDIRI.co) - Pagi tadi Perum Bulog resmi luncurkan daging kerbau impor India. Chef Chandra Yudaswara diundang untuk demokan cara mengolah daging kerbau menjadi hidangan lezat.
Secara bertahap Perum Bulog mendatangkan 9.500 ton daging kerbau dari india. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga daging sapi yang hingga kini masih tinggi. Dengan harga Rp 65.000 per kg, daging kerbau diharapkan jadi alternatif daging sapi yang kini harganya mencapai Rp 120.000 per kg.
Turut hadir Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut Bulog Djarot Kusumayakti, dan jajaran direksi Bulog dalam acara peluncuran tadi. Chef Chandra Yudaswara dipercaya memperagakan cara membuat hidangan lezat berbahan daging kerbau dihadapan 300 tamu yang hadir.
"Tadi saya masak 4 menu, dua menu Barat dan dua menu Asia. Menu Baratnya ada Buffalo Lasagna dan Sirloin Buffalo Steak. Kalau menu Asianya ada nasi goreng daging kerbau dan semur daging kerbau,"
Executive Chef di Bacco Jakarta ini mengatakan cita rasa daging kerbau hampir sama dengan daging sapi. Karenanya bisa diolah menjadi ragam sajian yang umumnya dibuat dari daging sapi. Ia berujar, "Malah ada lebihnya yaitu less expensive (tidak terlalu mahal) dan less fat (tidak mengandung banyak lemak)."
Mengenai tekstur daging kerbau yang kerap dicap alot, Chef Chandra menjelaskan kandungan lemak daging kerbau yang lebih sedikit membuat teksturnya lebih keras. Tetapi ada trik alami untuk mengempukkannya.
Chef Chandra berujar, "Tadi saya pakai tenderize (pengempuk) alami yaitu daun pepaya. Trik lainnya yaitu memotong daging kerbau lebih kecil. "Tadi saya merebus daging kerbau selama 1,5 jam. Setelah itu daging bisa diolah jadi berbagai hidangan. Untuk nasi goreng, daging kerbau sebelumnya sudah saya masak jadi empal baru ditambahkan ke dalamnya," pungkas Chef Chandra.(dtk/ivn)*