TASHKENT (RIAUMANDIRI.CO) - Kondisi kesehatan Presiden Uzbekistan Islam Karimov dilaporkan semakin memburuk, kata juru bicara pemerintah negara itu dalam sebuah pernyataan yang dimuat media lokal.
Dilansir BBC, Karimov dilarikan ke rumah sakit akhir pekan lalu karena menderita stroke, dan kondisinya terus memburuk selama 24 jam terakhir.
"Dengan berat hati kami kabarkan bahwa kondisi presiden kita menurun drastis kemarin, dan menurut dokter, kondisinya kritis," kata pemerintah dalam pernyataannya pada Jumat (02/08/2016).
Media oposisi sempat memberitakan bahwa pria 78 tahun itu, telah meninggal dunia. Pada Minggu, pemerintah Uzbekistan mengatakan Karimov sedang menjalani perawatan tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sehari kemudian, anak perempuan Karimov mengatakan ayahnya menderita pendaharan otak.
Di masa lalu, kesehatan presiden merupakan rahasia negara di Uzbekistan. Dan, ini merupakan pertama kalinya pemerintah memberikan informasi terkait kesehatan presiden kepada publik.
Lahir pada 30 Januari 1938, Karimov dibesarkan di sebuah panti asuhan di kota Samarkand sebelum melanjutkan pendidikannya di bidang teknik mesin dan ekonomi. Karir politiknya terus menanjak di Partai Komunis hingga diangkat sebagai pemimpin Republik Sosialis Soviet Uzbekistan pada 1989.
Rezim Karimov berulang kali dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia keji, termasuk melakukan penyiksaan terhadap lawan-lawan politiknya.
Yang paling serius adalah saat Karimov membunuh ratusan pengunjuk rasa di kota Andijan pada 2005.(n44/bbc/rmn)