PEKANBARU (RIAUMANDIRI.CO) - Tidak maksimalnya kinerja pejabat di sejumlah SKPD Provinsi Riau mengakibatkan rendahnya serapan anggaran APBD 2016. Bahkan dengan kondisi itu, gubernur mengancam sejumlah Kepala SKPD untuk meletakkan jabatan karena lemah dalam kinerja.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Tarmizi Yusa, tidak perlu sikap tegas dari pimpinan sejauh itu terjadi. Jikapun terjadi, Tarmizi menilai tidak akan dapat merubah keadaan, bahkan target pencapaian yang diinginkan akan bertambah rumit.
"Yang terpenting itu adalah bagaimana mencarikan jalan keluar. Artinya, pemimpin perlu intropeksi diri, bukan hanya bersikap tegas, tanpa merubah keadaan," kata Tarmizi kepada Riaumandiri.co, Kamis (1/9/2016).
Dikatakan Tarmizi, kinerja buruk pejabat dalam membantu Gubri tentu ada sebab dan akibat. Dengan mengamati kondisi yang terjadi selama ini, dinilainya terkesan gaya kepemimpinan Gubri seolah tidak mau tahu dengan bawahannya.
"Jika sikap pemimpin hanya ingin berkuasa semata, maka berdampak buruk, baik dari sistem secara administrasi maupun kinerja juga akan tidak berjalan sesuai apa yang diharapakan.
"Jika ini terus terjadi, maka akan mengakibatkan dampak yang luar biasa. Akibatnya pimpinan di satler akan berkerja dalam keraguan dan ketakutan. Hasilnya jelas semua program yang dibuat tidak akan mencapai target sesui harapan. Begitu juga pimpinan dan bawahan akan bekerja dalam tekanan, ketakutan dan bahkan dibayangi rasa khawatir akan jeratan hukum," kata Tarmizi.(ben/n44)