JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Dalam Pidato singkat yang disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan Indonesia harus menjadi pemilik teknologi. Artinya, negara Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen semata, tetapi harus menjadi produsen teknologi itu sendiri.
Hal itu ia sampaikan saat membuka pameran "Communic Indonesia dan Broadcast Indonesia" di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, (31/8).
Menurut seorang wapres Jusuf Kalla, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia sudah menjadi sasaran empuk untuk perluasan teknologi digital. Oleh karena itu, sudah saat nya Indonesia untuk bisa menguasai teknologi digital agar dapat memanfaatkan kesempatan di dalam pasar global saat ini.
“Indonesia harus menjadi pemilik teknologi. Kita harus ambil bagian dalam teknologi, karena dengan teknologi kita bisa berkembang dan menjadi negara yang kuat,” katanya.
Jusuf Kalla melanjutkan, di dunia ini ada dua jenis teknologi yang mampu mengubah perilaku hidup manusia dalam sekejap, yaitu information, communikation, and technology (ICT) atau telekomunikasi serta teknologi listrik.
“Bedanya, teknologi listrik dalam satu abad belum berubah banyak. Tetapi ICT, setiap satu setengah tahun itu sudah berbeda teknologinya, karena itu butuh investasi yang terus-menerus. Teknologi mengubah semua pola hidup manusia. Contohnya, sekarang kita butuh makan, tinggal telepon, maka dengan cepat kita pun sudah bisa dapat pesanan dan makan. Jadi, teknologi itu mengubah pola hidup kita," ujar Jusuf Kalla.
Meski demikian, wapres menekankan bahwa sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, Indonesia tidak boleh hanya sebagai negara konsumen. Tetapi, harus mampu menciptakan teknologi untuk menyejahterakan masyarakat sendiri.(bes/ivn)