(RIAUMANDIRI.co) - Hasil Penelitian Ashley Winslow dan timnya dari Massachusetts General Hospital mengungkapkan adanya 15 area pada genom manusia yang memengaruhi depresi.
Depresi yang terjadi pada manusia terbukti dipengaruhi oleh faktor genetika.
Winslow mengatakan, hasil penelitian merupakan sebuah loncatan.
Keberhasilan riset genetika depresi bisa menjadi pemantik untuk mengungkap lebih rinci lagi tentang sebab depresi dan memicu pengembangan obat-obat baru.
penelitian itu ia lakukan dengan metode pemindaian DNA.
Penelitian itu sebelumnya sudah dilakukan, Namun seringnya gagal. Keberhasilan langka diraih tahun lalu ketika meneliti gen orang han di China.
Keberhasilan kali ini menunjukkan bahwa pemindaian DNA tetap bisa digunakan.
Douglas Levinson dari Stanford University yang tidak terlibat riset seperti dikutip news.com.au pada 4 Agustus 2016 ia ungkapkan, " Mereka menunjukkan bahwa depresi bisa dilacak."
Untuk mengungkap faktor genetik para ilmuwan membandingkan DNA orang yang mengalami depresi dan tidak.
Data penderita diperoleh dari 121.000 pelanggan 23andMe, layanan periksa genetika dan bioteknologi dan sekitar 300.000 orang pengguna layanan lainnya. Setiap orang telah menyetujui penggunaan data untuk riset.
Data dikombinasikan dengan 9.000 orang lain penderita depresi dan 9.500 orang yang tidak.
Analisis statistik data dan perbandingan genom antara orang yang mengalami depresi dan tidak memungkinkan ilmuwan mengungkap beberapa gen penyebab depresi. (kom/ivn)