JAKARTA(riaumandiri.co)- Kunjungan turis China ke Indonesia dalam tren positif. Terus naik sepanjang tahun, diprediksi tahun 2017 turis China paling banyak traveling ke Indonesia.
"Ini ada cerita menarik tentang turis China. Seumur hidup, turis Australia yang paling banyak mengunjungi Bali. Tapi sekarang, sudah kalah sama turis China," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya setelah acara Anugerah Pesona Wisata Bahari Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.
Kunjungan turis China memang dalam jalur yang bagus. Lihat contoh bulan Mei 2016 kemarin, kunjungan turis China meningkat 45,53% dibanding Mei 2015. Khusus soal siang-saingan turis China dan Australia di Bali, tahun 2015 kemarin saja angkanya tidak beda jauh, 900 ribu dan 700 ribu orang.
Arief menambahkan, Kementerian Pariwisata terus melakukan promosi gencar-gencaran untuk mendatangkan turis China. Dalam berbagai event pariwisata internasional di China, Kementerian Pariwisata ambil bagian. Selain jualan Bali, beberapa destinasi pun ditawarkan untuk turis China seperti Manado.
"Akhir tahun 2015, rangking kunjungan turis China ke Indonesia nomor 3 mengalahkan Australia. Nanti bakal terus naik bisa menyalip Malaysia," terangnya.
Mengapa harus mendatangkan banyak turis China ke Indonesia? Sebanyak 100 juta penduduk Negeri Tirai Bambu tersebut melakukan perjalanan liburan ke luar negeri dalam satu tahun. Angka yang cukup besar, apalagi turis Tiongkok kerap menghabiskan banyak uang selama traveling. Kisaran uangnya sebanyak USD 1.000 atau setara Rp 13,2 juta.
"2017, Nanti turis China yang paling banyak datang ke Indonesia. Sekarang posisinya Singapura, Malaysia dan Australia nanti China yang nomor satu," pungkas Arief.
(dtk/ivn)