PEKANBARU (Riaumandiri.co)-Proyek Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madani milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang dianggarkan dalam proyek Multiyears (MY) ini dari sejak awal diduga bermasalah.
Khusus pembangunan fisik sekolah yang berada di Jalan Kasah, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai itu terkesan tidak transparan.
Bahkan sesuai pantauan sebelumnya, kondisi proyek yang sedang dalam pembangunan itu dinilai telah rusak sebelum digunakan.
Bangunan SMP Madani, yang menelan anggaran senilai Rp42 miliar di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru itu, hingga kini belum difungsikan. Bahkan dikabarkan, kondisi gedung saat ini diduga mengalami bocor pada bagian atap.
Menanggapi hal ini, kalangan DPRD Pekanbaru, juga menyikapi dengan serius, bahkan tengah menjadwalkan pemanggilan terhadap semua instansi terkait, untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, terhadap pembangunan Proyek yang dianggarkan dalam proyek MY.
"Menindaklanjuti kelanjutan kegiatan proyek yang termasuk dalam Proyek Multiyears ini memang akan kita lakukan evaluasi secara menyeluruh, untuk mengecek kebenaran pembangunan proyek yang ada, seperti Pembangunan Perkantoran Pemko di Tenayan Raya, Rumah Sakit Umum Tipe C, SMK Teknologi, Jalan Lingkar, jelas termasuk pembangunan SMP Madani, yang dikatakan bermasalah dari segi fisik itu,"kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel pada Riaumandiri.co, Selasa (30/8).
Menurutnya, sesui rencana itu, sebelum nantinya progres pembangunan untuk proyek MY ini dilalnjutkan, tentu perlu dilakukan evaluasi. Saat ini DPRD tengah menunggu jadwal untuk melaksanakan evaluasi tersebut, seperti akan menyurati SKPD terkait, tentang realisasi kegiatan baik fisik maupun realisasi keuangannya. Sekaligus memintah dinas bersangkutan membeberkan lapiran dari hasil pembangunan, mulai dari pertama hitungan tahun jamak tersebut sampai akir masa pembangunannya. (ben)