Padang (HR)- Sejumlah sekolah menengah tingkat atas di Provinsi Sumatera Barat belum siap melaksanakan ujian nasional secara online. "Tak satu pun SMA yang bisa menjalankan UN online," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Syamsurizal, Selasa (10/2).
Menurut Syamsurizal, ternyata syarat UN online cukup berat, yakni satu komputer untuk tiga siswa. Dengan komputer itu, siswa mengunduh soal, menjawabnya, dan nilai langsung keluar.
"Dari 10 SMA RSBI, tak satu pun sekolah yang memiliki komputer sesuai dengan kebutuhan. Ada satu sekolah yang hanya memiliki 30 unit komputer, padahal kebutuhannya 90 unit," ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa sekolah yang jumlah komputernya cukup. Namun spesifikasinya tidak memadai untuk melaksanakan UN online. Makanya, pada tahun ini, siswa-siswa di Sumatera Barat masih melaksanakan UN secara manual. Syamsurizal mengatakan, di Sumatera Barat, hanya ada satu sekolah yang bisa melaksanakan UN online, yaitu SMP 2 Padang Panjang.
Tahun depan, pelaksanaan UN online akan disiapkan. Pemprov akan mendorong kabupaten/kota untuk menyiapkan perangkatnya. "Anak-anak juga akan dilatih, agar mereka tidak gaptek dalam melaksanakan UN online tahun depan itu," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuad menjelaskan, tahun ini, sekolah di Kota Padang belum menggunakan sistem online untuk ujian nasional. "Infrastruktur belum lengkap. Ini juga belum disosialisasikan. Makanya, tahun ini, kita putuskan belum (online)," tuturnya.
Sebab, kata Habibul, tawaran melaksanakan UN online dari pemerintah pusat terkesan mendadak. Jadi, daerah belum siap melaksanakannya.
Menurut dia, perangkat jaringannya belum ada. Saat ini jaringan online hanya untuk kebutuhan belajar. "Ada spek khusus harus yang diadakan sekolah. Takut nanti malah merugikan siswa," ujarnya. Habibul menuturkan, tahun ini, semuanya akan disiapkan, agar tahun depan bisa melaksanakan UN online secara maksimal.(tpi/ivi) Editor: