TELUK KUANTAN (riaumandiri.co) - Festival Pacu Jalur 2016 di gelanggang pacu Tepian Narosa, Kota Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, resmi dibuka Kamis (25/8). Sebanyak 198 jalur dari Kuansing dan Indragiri Hulu, ikut berlomba untuk mendapatkan hasil terbaik, dalam tradisi masyarakat Kuansing yang telah berusia satu abad tersebut.
Badai Dari pantauan lapangan, terjangan badai disertai hujan gerimis, sempat mengganggu prosesi pembukaan. Namun demikian, lomba akhirnya tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Sesuai rencana, ajang ini akan digelar hingga 28 Agustus mendatang.
Pacu jalur tersebut akhirnya dibuka Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi.Gubri sendiri berhalangan hadir karena ada keperluan lain. Awalnya, pacu jalur kali ini rencananya akan dibuka Menteri Pariwisata Ri, Arif Yahya. Namun yang bersangkutan juga tak tampak hadir. Selain Gubri, empat orang duta besar dari negara lain yang disebut-sebut akan ikut hadir, juga tak tampak hingga pembukaan berlangsung.
Dalam sambutannya, Sekdaprov Ahmad Hijazi mengapresiasi pelaksanaan pacu jalur yang konsisten digelar setiap tahun di Kabupaten Kuansing.
Tradisi pacu jalur di Kuansing menurutnya tidak saja merupakan kebanggaan masyarakat Kuansing, namun juga kebanggaan masyarakat Riau bahkan nasional.
"Kita berharap, tradisi yang memiliki nilai sejarah dan potensi pariwisata budaya ini dapat terus berkembang dan pelaksanaannya ditingkatkan," ujar Sekda.
Pada acara pembukaan tersebut, sejumlah tamu undangan VIP tampak hadir seperti konsulat Malaysia di Pekanbaru, Forkopimda Riau dan Kuansing dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemprov Riau.
Usai menyampaikan sambutannya, didampingi Bupati Kuansing, Mursini, Sekda Prov dan pejabat lainnya menekan tombol sirine yang menandai dimulainya FPJ 2016. Di akhir acara, panitia menyuguhkan tarian massal "Mangonji" yang melibatkan 750 orang penari yang terdiri dari siswa/siswi SMA se-Kabupaten Kuansing.
Diterjang Badai Sementara itu, proses pembukaan sempat terganggu akibat badai disertai hujan gerimis. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Akibatnya, suasana tepian Narosa yang awalnya ramaidipadati pengunjung, tiba-tiba sepi. Sejumlah penonton tampak berlarian mencari tempat berteduh. Bahkan gulang-gulang yang rencana akan ditampilkan juga batal.
Bahkan di Pulau Seberang Taluk, tampak warga berlarian mencari tempat aman. Sejumlah terpal tenda dan tribun di Tepian Narosa terlihat ada yang terbang. Tidak hanya itu, akibat adanya badai dan angin kencang listrik PLN sempat padam beberapa menit. Setelah cuaca kembali tenang, proses pembukaan kemudian dilanjutkan.
"Ini kejadian yang luar biasa pada pacu jalur tahun ini, tadi cukup menakutkan anginnya sangat kencang," ujar salah seorang warga yang berteduh di Wisma Jalur.
Tak Ada Bantuan Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi menyesalkan Pemprov Riau yang sama sekali tidak menyalurkan bantuan untuk membantu kelancaran kegiatan pacu jalur tahun ini. Padahal dari sisi peserta, terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 198 jalur.
"Program Riau Menyapa Dunia tujuannya untuk mengangkat pariwisata di Provinsi Riau, salah satunya pacu jalur, tapi kenapa pacu jalur tak dibantu sepeserpun oleh Pemprov," ujarnya.
Padahal, pada tahun sebelumnya, kegiatan yang telah menjadi ikon pariwisata Riau di tingkat nasional itu, mendapat dukungan dari Pemprov Riau.
"Untuk apa program Riau Menyapa Dunia, menghabiskan anggaran saja. Jauh-jauh datang ke tempat lain untuk promosi, tapi kegiatan di sini malah tidak dibantu," sesal Musliadi.
Ke depan, pihaknya berharap, Pemprov menunjukan kepeduliannya dengan ajang pacu jalur yang sudah digelar selama satu abad lebih. "Ini sebuah kemunduran, pacu jalur kurang diperhatikan dan keinginan masyarakat tidak terpenuhi," katanya. (rob)