PBSI Targetkan 2-3 Emas di Tokyo

Kamis, 25 Agustus 2016 - 22:26 WIB
KETUM PP PBSI Gita Wirjawan bersama peraih medali emas Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir, dan pelatih ganda campuran, Richard Mainakyi.

Jakarta (riaumandiri.co)-Berkaca dari perolehan satu medali emas pada Olimpiade Brasil tahun ini,  Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan menargetkan dua sampai tiga medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Menurutnya target itu realistis.

"Saya rasa 2-3 emas cukup realistis. Ganda campuran cukup kuat, ganda putra juga ada tiga lapisan, ganda putri juga, dan tunggal putra juga kuat di tahun 2020 mengingat bahwa Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa dan kawan-kawan sudah berubah pesat dari awal tahun lalu sampai sekarang mereka peringkatnya berada di sekitar 20-25 an. Tahun ini mereka bisa lah tembus ke top 10-15 dunia," ujar Gita.


Gita juga optimistis Indonesia akan bisa lebih unjuk gigi pada ajang-ajang di masa depan. Optimismenya itu lahir melihat keseriusan pemerintah mengejar prestasi.


"Saya hanya bisa bicara soal bulutangkis. Dalam sejarah Olimpiade bulutangkis sudah memberikan 7 medali emas dari sejak 1992. Kita dan teman-teman berkontribusi dari 7 itu. Sementara yang lainnya belum beruntung dapat emas. Tapi saya yakin dengan komitmen pemerintah Pak (Presiden) Jokowi menekan ini tidak ada alasan. Ya kita lihat kemarin Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni nyaris dapat emas. Saya kira (ke depannya) kita harus fokus untuk cabang yang berpotensi emas di Olimpiade," imbuhnya.


Hingga saat ini, kata dia, standarisasi cabang masih belum sama, khususnya dalam pola pembinaan di dalam kepengurusan cabangnya.


"Belum. Masih ada perbedaan (dalam standarisasinya), jadi cabang olahraga A pembinaannya beda dengan B atau C. Itu bukan hanya karena bedanya dukungan dari swasta atau sponsor tapi beda pola pikir (PB-nya) dan pembinaan, kan harusnya sama semua. Ya, mudah-mudahan apapun yang kita lakukan bisa menjadi bekal-lah," tukasnya.


Calonkan Diri
Gita Wirjawan membuka peluang untuk mencalonkan diri lagi sebagai Ketua Umum PP PBSI. Dia juga tetap siap bertarung dengan calon lain.


Masa kepengurusan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2012-2016 yang dipimpin Gita akan segera berakhir. Musyawarah Nasional untuk memlih ketua umum baru akan dilaksanakan 27-29 Oktober di Surabaya.


"Saya sudah berembuk dengan teman-teman dan memutuskan untuk maju lagi sebagai Ketua Umum PBSI jika diperkenankan. Iya, kalau diperkenankan," kata Gita dalam obrolan dengan detikSport.


"Mengenai siapa saja yang akan maju, semangatnya harus membuat atlet merasakan hasil kepengurusan secara konkret. Jadi yang maju seharusnya bukan hanya mau, tapi juga punya kapabilitas. Begini lho, kepengurusan yang ini sudah banyak melakukan banyak hal: pondasinya sudah kita pasang, ibaratnya tinggal menaruh bata, semen, dan genteng. Saya sih tidak terlalu keberatan untuk masalah masang bata atau gentengnya kalau pun setiap minggu harus agak stress sedikit.


"Tapi dengan semangat kelembagaan dan kebersamaan, sekali lagi, saya garis bawahi, siapapun boleh memimpin selama, sosok itu bisa meletakkan bata, semen, dan gentengnya dengan cara, yang syukur-syukur, lebih baik dari apa yang sudah kami lakukan selama ini. Saya lebih mementingkan semangat kelembagaan di sini. Tidak terlalu spesifik siapa ini. Tetapi secara kelembagaan harus dijaga.


Karena kalau tidak dijaga atlet yang ujungnya bisa merasakan dan kalau nanti ada perubahan sistem yang tersalin dalam perubahan sikap yang mungkin negatif di akhir itu yang harus disayangkan kita semua," tutur dia. (dtc/ril)

Editor:

Terkini

Terpopuler