Padang (riaumandiri.co) - Ratusan rumah di kawasan Maransi, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, direndam banjir setelah diguyur hujan deras sejak Selasa (23/8) malam.
"Bahkan beberapa kawasan sudah terendam banjir sejak tadi malam (kemarin malam, red), yang terparah di kawasan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung yang terendam air hingga 70 centimeter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran (BPBD PK) Padang Rudy Rinaldi di Padang, Rabu (24/8).
Ia mengatakan, selain itu banjir juga terjadi pada kawasan lain seperti Maransi, Sungai Sapih, dan beberapa kawasan yang menjadi langganan banjir. "Sejak tadi malam (kemarin) kami telah menurunkan petugas untuk melakukan evakuasi dan saat ini petugas sudah selalu mengawasi keadaan," sebut dia.
Menurut dia untuk kawasan Batuang Taba, pihaknya juga menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Namun warga malah memilih bertahan dan tidak ingin dievakuasi.
"Sejak Rabu siang hujan juga belum reda, kami imbau kepada masyarakat yang berada di lokasi rawan untuk waspada bahkan kalau bisa tinggalkan lokasi tersebut," kata dia.
Sementara salah seorang warga Maransi, Kecamatan Koto Tangah, Syafril (53) mengakui kawasan rumahnya sering terjadi banjir apalagi jika cuaca buruk. "Kalau hujan deras, biasanya banjir seperti ini bahkan air masuk ke dalam rumah," kata dia.
Mesipun banjir dirinya dan warga sekitar enggan untuk mengungsi dan malah bertahan di rumah masing-masing. "Kami memilih untuk tetap di sini karena kami takut kalau rumah ditinggalkan nanti barang-batang kami hilang," kata dia.
Ia juga mengatakan selain banjir masuk kedalam rumah, kendaraan roda dua yang melintas di kawasan ini sering mogok karena ketinggian air membuat mesin motor tidak bekerja.
Hingga hujan mulai reda, ketinggian air sudah mulai menyurut dari biasanya dan warga sudah mulai membersihkan rumahnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), melaporkan hujan yang mengguyur daerah itu diperkirakan akan mulai reda pada Rabu siang.
"Hujan yang terjadi di Sumbar memang tidak begitu merata, namun estimasinya diperkirakan hingga Rabu siang," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiaji. (ant)