SELATPANJANG (riaumandiri.co) – Untuk meningkatkan kesehatan anak, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dengan program ini, petugas kesehatan akan dikirim ke sekolah-sekolah untuk memberikan imunisasi campak, DT (difteri tetanus) dan vaksin TD (tetanus difteri).
“Program ini dilaksanakan mulai pertengahan Agustus ini hingga pertengahan September, sekitar satu bulan untuk sekolah dasar kelas I, II dan III. Tujuannya untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak terhadap virus campak, DT dan TD,” jelas Sekretaris Dinkes dr H.Misri Hasanto M Kes, didampingi Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Kepulauan Meranti Ery Suhairi, Rabu (24/8) di Selatpanjang.
Ia menjelaskan alasan mengapa imunisasi tersebut diberikan ke anak sekolah, Misri yang juga selaku Pendiri Forum Komunikasi Kesehatan (FK3) Kepulauan Meranti tersebut menjelaskan, bahwa anak-anak usia sekolah masih senang bermain kotor.
"Bahkan tidak jarang mereka harus terluka saat bermain. Baik terkena duri, paku, kaca dan lain sebagainya. Sehingga dengan pemberian vaksin DT dan TD diharapkan bisa terhindar dari tetanus," ujar Misri.
Disebutkannya, untuk anak putri imunisasi tersebut bisa bermanfaat jangka panjang di kemudian hari yakni untuk membantu kelancaran proses melahirkan. “Ketentuan pemberian imunisasi program BIAS ini, untuk anak SD kelas I diberikan vaksin campak dan DT. Sedangkan untuk kelas II dan III diberikan vaksin TD dosis kecil," tutur Misri.
Untuk itu, pihaknya akan mengirimkan tenaga medis ke sekolah-sekolah untuk melakukan vaksinasi tersebut. Melalui media ini diharapkan kepada sekolah yang ada agar mendukung program BIAS tersebut demi perlindungan kesehatan bagi anak-anak kita nantinya.
Demikian juga kepada para orang tua murid, agar tetap memperhatikan kecukupan dan asupan gizi bagi anak. Gizi seimbang dan nutrisi yang cukup tentu akan memberikan perlindungan kesehatan kepada si anak.
Pada anak yang sehat, akan terdapat pertumbuhan yang normal dan juga tentu akan mampu melalui berbagai ancaman kesehatan lingkungan,” pungkas Misri.(jos)