Riaumandiri.co - Smartphone Android modern dijejali berbagai macam fungsi yang menyulapnya jadi perangkat serba bisa.
Di sisi lain, aneka kemampuan smartphone Android membuatnya rakus baterai. Perangkat yang low batt dan mati di saat kritis
sudah menjadi hal biasa.
Tapi tak semua perangkat Android rakus daya semenjak dari pabrik. Ada penyebab-penyebab tertentu yang bisa berkontribusi
pada borosnya pemakaian baterai oleh smartphone.
1. Aplikasi boros daya
Ada aplikasi yang bisa terus aktif di latar belakang, misalnya untuk memeriksa update atau notifikasi dari server dalam
interval waktu tertentu. Contoh aplikasi yang memboroskan baterai seperti ini adalah Facebook.
Bagaimana cara mengetahui aplikasi mana yang memboroskan baterai? Mudah saja, cukup buka bagian “battery” di menu
“settings” Android, lalu lihat “battery usage”. Di dalamnya ada grafik berisi sejarah pemakaian baterai perangkat semejak
terakhir kali di-charge. Nah, di bawah itu terdapat daftar aplikasi mana yang paling banyak menyedot daya.
Aplikasi yang menggunakan GPS untuk memetakan lokasi juga rakus daya. Supaya tidak boros, setting lokasi bisa diubah
menjadi “Wi-fi and Mobile Networks Only”, lalu kembali diganti menjadi GPS apabila sedang memakai layanan navigasi seperti
Google Maps.
2. Terlalu banyak widget
Widget yang ditaruh di homescreen memang berguna sebagai jalan pintas untuk menampilkan berbagai macam hal, tapi kalau
terlalu banyak juga berpotensi memenuhi layar dan memboroskan daya.
3. Mode power saving tak dinyalakan
Sejak OS versi 5.0 (Lollipop), sistem operasi Android sudah menyertakan fitur penghemat baterai “power saving” yang akan
diaktifkan saat kapasitas baterai mencapai angka 15 persen.
Mode khusus ini mengirit pemakaian daya dengan mematikan animasi, sinkronisasi di background, dan mengurangi kecerahan
layar.
4. Kecerahan layar terlalu tinggi
Komponen ponsel yang paling banyak mengonsumsi daya adalah layar, apalagi bila tingkat kecerahannya (brightness) diatur
terlalu tinggi.
Semua smartphone memiliki fitur pengendali kecerahan layar secara otomatis, namun pengaturannya tak selalu tepat.
Nah, pengguna bisa mengatur sendiri tingkat kecerahan dengan mematikan opsi “auto” yang biasanya tersedia di samping slider
brightness layar.
Untuk menghemat baterai, sebaiknya atur tingkat kecerahan ke level yang rendah tapi masih nyaman di mata.
5. Baterai sering panas
Kinerja baterai lebih cepat menurun apabila sering terpapar suhu tinggi, entah saat perangkat sedang dipakai atau tidak.
Karena itu, hindari menaruh ponsel di tempat-tempat yang berpotensi mengalami panas seperti laci dashboard mobil di siang
hari.
Apabila ponsel memanas saat sedang dipakai seperti saat bermain game, ada baiknya istirahatkan sejenak untuk menurunkan
suhu.
Sejumlah riset menyebutkan bahwa umur baterai ponsel modern bisa dimaksimalkan apabila kapasitasnya hanya diisi hingga
80-90 persen saat charging. Kapasitas baterai juga mesti dijaga agar tidak drop di bawah 10 persen.
6. Pakai aplikasi penghemat baterai
Ingin menghemat baterai lebih lanjut? Pengguna Android bisa mencoba berbagai aplikasi yang ada di toko Google Play Store.
(kpc/van)