Musim lalu, fans Manchester City mungkin sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat nama Raheem Sterling pada daftar pemain timnya. Semenjak didatangkan dengan banderol mahal dari Liverpool, Sterling memang cenderung gagal untuk memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepadanya sebagai salah satu talenta besar Inggris.
Ketika Pep Guardiola resmi menjadi pelatih City pun masa depan Sterling cenderung abu-abu. Guardiola tentu mengawasi perkembangan calon timnya sejak musim lalu. Dengan penampilan Sterling yang jauh dari kata memuaskan, iapun dikabarkan akan mengakhiri karirnya di Etihad lebih cepat dari prediksi.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Memang, Sterling belum menunjukkan permainan sebaik yang ia tunjukkan di Liverpool. Tetapi perlahan, ia mulai mampu menunjukkan peningkatan performanya dibawah polesan Guardiola.
Sejauh ini, Sterling sudah mengemas satu assist dari dua laga. Ia juga sukses melakukan tujuh dribel dari sembilan kali percobaan. Dengan akurasi passing mencapai 78% dan rata-rata lebih dari 30 passing akurat dalam dua laga Premier League sejauh ini, Sterling kian menyatu dengan filosofi Guardiola. Meskipun, ia masih harus banyak memperbaiki kemampuannya dalam melepaskan tembakan.
Guardiola memang dikenal mampu meroketkan penampilan pemain muda--lihatlah Sergio Busquets atau Joshua Kimmich. Dan kini, giliran Sterling yang akan merasakan tuah tangan emas Guardiola dalam memoles pemain muda menjadi pemain dengan kualitas nomor wahid. (sps/ivn)*