BANGKOPUSAKO(riaumandiri.co)- Danrem 031 /Wira Bima,Brigjen TNI Nurendi M.Si (Han) pantau secara langsung pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) ratusan hektare yang terjadi di RT 02 RW 09 Desa Teluk Bano dua, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, Selasa (16/8).
Untuk menambah satgas pemadam kebakaran, TNI juga menerjunkan sebanyak 90 personel yang terdiri dari 30 orang personil dari satuan Yon Arhanud 13, 30 orang personil Denrudal 004, 30 orang personil Yonif 132 melakukan secara terpadu. Susahnya akses menuju ke lokasi kebakaran, untuk mencapai lokasi rombongan Danrem terpaksa menempuh jarak sekitar 70 kilometer dengan menggunakan sepeda motor.
Danrem didampingi Bupati Rohil H Suyatno, Dandim 0321 Rokan Hilir (Rohil) Letkol ARH Bambang Sukisworo dan Kasdim, Mayor Inf Kadek dan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Riau serta Satgas darat wilayah Rohil.
Dalam kesempatan itu Danrem memberikan motivasi kepada seluruh personil yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), seperti personil TNI, Polri, Brimob, Satpol PP dan Badan Penaggulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Shalat Istisqa
Sebelum diberangkatkan, tim tambahan itu melaksanakan shalat istisqo meminta agar diturunkan hujan bersama masyarakat Rohil di lapangan MTQ Batu Enam usai upacara HUT RI. Jika tim yang ada ini tidak selesai juga memadamkan api, rencanakan akan diadakan waterbooming untuk wilayah ini atau menambah pasukan satu SSK lagi dari Arhanutse.
Dalam arahannya saat apel pagi itu, Nurendi meminta dengan tegas pasukannya harus benar-benar bekerja keras memadamkan api. Dengan tegas diminta seluruh tim tidak boleh meninggalkan lokasi sebelum api dan asap benar-benar hilang.
"Yang baru datang langsung padamkan api dan hilangkan asap. Dua itu didapat sudah selesai kerja kita. Bila asap belum hilang, jangan tinggalkan lokasi, malam tetap ada yang jaga, terbukti semalam sore sudah sembilan titi, tapi sekarang terekam menjadi 96 titik," tegasnya.
Danrem menduga kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Kabupaten Rokan Hilir sengaja dibakar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.Untuk itu meminta kepada seluruh satgas pemadam api agar terus meningkatkan kewaspadaan serta mengoptimalisasi pemadaman api baik darat maupun udara, jika perlu tangkap para pelaku pembakaran.
Dirinya meminta kepada semua pihak agar turut membantu melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, baik dari pemerintah daerah dan korporasi (perusahaan). Danrem menegaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PT Jatim untuk menyediakan peralatan pemadam api. Selain Kabupaten Rokan Hilir, yang menjadi prioritas pemadaman api adalah Kota Dumai.
Ditambahkan, dalam waktu dekat pihaknya dan Pemda Rohil akan melakukan operasi Yustisia, yakni penertiban masyarakat di wilayah perbatas antar provinsi di masing-masing kabupaten. Yakni antar Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Labuhan Batu Selatan (Labusel), Kota Dumai-Sinaboi Rohil dan Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) dengan Labuhan Batu Utara (Labura).
"Seluruh penduduk di wilayah diperbatasan akan diperiksa dan ditertibkan, jika terdapat orang yang tidak jelas kita akan kembalikan. jika ditemukan rumah atau pemukiman yang tidak jelas berdiri lokasi hutan lindung rubuhkan," tegasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Rohil H Suyatno AMP mengucapkan terimakasih kepada Panglima Kodam satu bukit barisan yang telah mengirimkan pasukan nya dalam upaya melakukan pemadaman karlahut di Rohil.
Menurut Bupati, adanya Karlahut yang ada di Rohil merupakan kelakuan orang-orang pendatang yang datang dari luar dan tak tau ujung pangkal nya. Rohil menjadi sarang pendatang dari luar untuk menggarap hutan yang ada. Sehingga pemkab Rohil akan melakukan penertiban secara kependudukan.
"Inikan banyak warga kita yang datang dari luar yang tak tau ujung pangkalnya, seperti di Kecamatan Sinaboi, kita akan adakan penertiban secara kependudukan. Kita akan bentuk tim gabungan,dan kita akan datangi pondok-pondok yang ada di dalam hutan itu karena kita sudah punya data," pungkas nya. (adv/hms)