PEKANBARU (riaumandiri.co) - Sejak awal Agustus lalu, jumlah titik api yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau, terus meningkat. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, kuat dugaan karhutla yang terjadi saat ini dilakukan secara sengaja, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Meski demikian, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung, memberikan apresiasi kepada Pemprov Riau dan tim Satgas Karhutla Provinsi Riau. Sebab, meski di lapangan masih ditemukan adanya titik api, namun bila dibanding pada periode yang sama pada tahun lalu, jumlahnya sangat jauh berkurang.
Saat dikonfirmasi terkait perkembangan Karhutla di Riau, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Wakil Komandan satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger, mengatakan, kebakaran lahan di beberapa wilayah masih terjadi.
Titik Api Namun berkat kerja keras tim Satgas Karhutla, setiap api yang muncul dapat langsung dipadamkan. Baik melalui pemadaman tim darat dan tim udara.
"Setiap hari siang dan malam tim terus bergerak, dari TNI, Polri, Manggala Agni, dan masyarakat ikut membantu memadamkan api," ujarnya, Minggu kemarin.
Sementara itu, Hingga Minggu kemarin, titik panas di Riau terus meningkat. Terpantau ada 66 titik panas yang tersebar di beberapa daerah. Di antaranya Kabupaten Rokan Hilir 36 titik, Bengkalis 8 titik, Meranti 2 titik, Kampar 1 titik, Dumai 12 titik, Rokan Hulu 5 titik dan Kabupaten Siak sebanyak dua titik.
"Biasanya setelah dilakukan pemadam melalui Water bombing hotspot langsung berkurang," jelasnya.
Ditambahkan Sanger, dari foto-foto yang diambil melalui pesawat, tampak bahwa kebakaran lahan yang terjadi di Riau sengaja dibakar. Salah satu indikasinya, areal yang terbakar kebanyakan berada dalam kawasan yang sudah terkotak-kotak dibatasi parit.
"Tampak jelas, sudah sangat terstruktur di lapangan. Pelaku nanti akan diselesaikan oleh aparat penegak hukum serta TNI yang bertugas. Sejauh ini sudah ada pelaku pembakar yang diamankan tertangkap tangan di lapangan," tutupnya.
Apresiasi Sementara itu, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewyk Pusung, memberikan apresiasi kepada Pemprov dan tim Satgas Karhutla Riau. Menurutnya, Riau telah sukses meluasnya kebakaran lahan dan munculnya asap.
Namun demikian, jendral bintang dua ini, tetap mengingatkan kepada seluruh Satgas terus bekerja maksimal. Karena tidak ada asap bukan berarti tidak ada kebakaran.
"Saya sangat apresiasi semakin berkurangnya Karlahut. Bukan berarti tidak ada kebakaran lahan ya, memang jika dibandingkan diperiode yang sama tahun lalu, Riau ini sudah kolaps. Untuk itu saya minta tim Satgas tetap bekerja maksimal menjaga wilayah dari kebakaran," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam kembali menekankan kepada petugas dilapangan untuk tetap tegas dan tidak berkompromi terhadap pelaku pembakar lahan. Termasuk menyegel lahan yang terbakar serta memusnahkan gubuk, pondok ataupun bedeng liar yang diduga milik oknum pembakar lahan.
"Kalau ditemukan gubuk ataupun rumah kebun diatas hutan lindung, hutan negara, apalagi terbukti membakar lahan, tindak tegas saja. Tidak ada toleransi untuk pembakar lahan, bakar saja pondok-pondok di hutan lindung itu, tapi jangan rumah warga," tegasnya. (nur)