JAKARTA (HR)-Rencana penurunan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) disambut baik karena jadi stimulus lain pemilikan rumah murah oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua Umum Asosiasi pengembang properti, Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengatakan rumah murah tentu akan lebih mudah dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan adanya stimulus FLPP.
Stimulus lain dengan suku bunga KPR rendah yang rencananya akan turun dari 7,25 persen menjadi lima persen serta kemudahan perizinan dan perolehan sertifikat bisa juga membantu.
Ia mengungkapkan jika pemerintah benar ingin menyediakan satu juta rumah, harus dipastikan dana yang ada mencukupi.
Eddy menyebut setidaknya dibutuh Rp60 triliun untuk program itu. Dana-dana di beberapa institusi seperti BPJS sebenarnya bisa saja dimanfaatkan untuk merealisasikan program ini.(rol/ara)