Rohil (riaumandiri.co) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) harus mengeluarkan sebesar Rp 400 miliar pertahun dari APBD Rohil untuk membayarkan gaji guru PNS dan Honorer.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Amiruddin MM, Minggu (7/8). Dia mengatakan guru itu tersebar di seluruh Rohil. Mulai guru TK sampai SMA baik swata maupun negri.
"Kalau guru honorer jumlahnya lebih kurang 5600 orang. PNS lebih kurangnya 5000 orang. Kalau digabungkan lebih kurang 400 M pertahun," jelas Amiruddin.
Dengan adanya dampak rasionalisasi karena terjadi defisit anggaran APB Rohil mencapai hampir 1,2 triliun, idealnya menurut Amiruddin, harus ada anggaran minimal sebesar Rp 600 miliar pertahun agar program-program pendidikan bisa berjalan.
"Tahun ini kita cuma punya 50 miliar diluar dari 400 miliar itu untuk melaksanakan kegiatan. Makanya banyak sekarang kita buang kegiatan pelatihan guru, padahal ini penting untuk meningkatkan kualitas guru.
Namun, jika tahun depan APBD Rohil hanya Rp 1,2 triliun, maka setengah atau 50 persen anggaran itu sudah habis untuk Disdik. Jika anggaran di Disdik hanya Rp400 miliar pertahun lanjut Amiruddin, maka Disdik Rohil tidak ada kegiatan lain lagi.
"Kita hanya bisa duduk aja lagi, artinya kita hanya bisa melaksanakan kegiatan pelayanan saja lagi," katanya.
Disamping itu, Amiruddin juga meminta agar seluruh kepala sekolah di Rohil jujur dalam memberikan laporan terhadap kinerja setiap guru disekolahnya. Jika memang guru honorer itu jarang atau tidak pernah mengajar diharapkan dalam laporannya ke dinas pendidikan agar tidak sebaliknya.
"Misalnya kalau ada guru ber sertifikasi diwakilkannya kepada guru honorer, silakan lapor ke kita. Kalau memang dia tak pernah mengajar, bilang tak mengajar. Lapor ke kita agar diberikan tindakan," terangnya. (mg2)