Rohil (riaumandiri.co)-Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) optimis pemberian vaksin campak pada bayi dan anak pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun ini bisa mencapai 95 persen. Pasalnya, jauh hari telah dilakukan sosialisasi berupa imbauan kepada masyrakat melalui Puskesmas dan pemberitaan di media massa.
"Alhamdulillah pemberian vaksinasi campak di beberapa Puskesmas di Rohil telah mencapai 30 persen. Dengan pencapaian yang baik ini tentunya kita optimis hingga hari terakhir pelaksanaan program campak ini bisa mencapai 95 persen," kata Kadiskes Rohil, Dr HM Junaidi Saleh Mkes, Jumat (5/8) melalui sambungan selulernya.
Dikatakan Junaidi, sasaran dalam program campak ini adalah bayi dan anak berusia 9 bulan hingga 59 bulan dengan target sebanyak 66.000 anak dengan jumlah pos pelayanan lebih kurang sebanyak 200 pos yang tersebar di 18 kecamatan di Rohil.
"Hingga saat ini pelaksanaannya tidak ada kendala dan semuanya berjalan dengan baik. Masyarakat juga sangat antusias dan antri membawa anaknya untuk mendapatkan vaksinasi tersebut, "Ujarnya.
Terkait adanya peredaran vaksin palsu itu katanya hanyalah dikota-kota besar. Untuk Rohil dirasa aman dan tidak ada vaksin tersebut beredar, karena vaksin yang kita distribusikan disetiap puskesmas dan posyandu bukanlah vaksin yang dibeli Apotik dan tempat lain melainkan langsung dari kementrian kesehatan (kemenkes) melalui Diskes Propinsi riau yang berstandar Nasional Indonesia (SNI).
Dijelaskannya lagi, Vaksin imunisasi campak itu yang disalurkan oleh kemenkes RI bermerek biofarma. Dimana kemenkes telah melakukan kerjasama dengan biofarma dengan kualitas obat atau vaksin berlabel SNI. Nah, obat atau vaksin itulah yang kita salurkan ke 200 Posyandu yang ada dirohil. Jadi masyarakat tidak usah khawatir untuk membawa anaknya keposyandu dalam mendapatkan vaksinasi campak ini, "Tegasnya.
Ia juga menghimbau masyarakat rohil ikut mensukseskan crash program campak ini dengan mendatangi pos pelayanan kesehatan terdekat agar anak-anak kita terhindardari penyakit berbahaya ini.
"Dengan datang keposyandu maka kita telah ikut membantu pemerintah khususnya dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita, "pungkasnya. (mg2)