Bukittinggi, (riaumandiri.co)-Gempa berkekuatan 3,3 skala richter pada Kamis (4/8) pagi di lokasi berjarak sekitar lima kilometer Timur laut Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, tidak mempengaruhi aktivitas gunung tersebut.
"Gempa tersebut tidak mempengaruhi aktivitas Marapi. Hingga saat ini status gunung itu masih waspada," kata Staf Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Hartanto di Bukittinggi, Kamis kemarin
Ia menjelaskan gempa yang terjadi tersebut termasuk gempa tektonik jauh karena lokasi pusat gempa yang berjarak cukup jauh dari lokasi sensor.
"Lokasi sensor yang kami punya letaknya lebih dari 10 kilometer. Selain itu peningkatan aktivitas Marapi dipicu oleh gempa vulkanik, bukan tektonik," sebutnya.
Sepanjang 2016, ia menjelaskan, aktivitas Marapi masih fluktuatif. Selama Agustus 2016, gempa yang terjadi didominasi oleh gempa tektonik jauh dan tidak menimbulkan pengaruh bagi aktvitas Marapi.
Ia menyebutkan, pihaknya rutin menyampaikan imbauan dan bekerjasama dengan Wali Nagari Koto Baru dan polsek setempat agar masyarakat menghindari aktivitas radius tiga kilometer dari puncak gunung.
"Biasanya pada perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mendaki gunung tersebut. Namun kami imbau agar tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung karena status waspada," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Me teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang merilis gempa magnitudo 3,3 SR terjadi di koordinat 0,36 lintang Selatan dan 100,52 bujur Timur atau lima kilometer timur laut Gunung Marapi dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer pada Kamis pukul 5.19 WIB.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono dikonfirmasi dari Bukittinggi menjelaskan, kedalaman hiposenter yang dangkal itu mencirikan aktivitas sesar Sumatera khususnya segmen Sianok.
"Segmen Sianok ini memanjang dari sisi Timur Danau Singkarak melewati sisi Barat Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok," jelasnya.
Ia mengimbau warga agar tidak panik dan selalu meningkatkan kewaspadaan karena gempa dapat terjadi sewaktu-waktu. (ant/azw)