PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Jelang perayaan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 tahun 2016 jalan Ibukota Pasir Pengaraian, mulai kebanjiran pedagang bendera dadakan. Mereka memanfaatkan peluang HUT Kemerdekaan RI ke 71 untuk mengais rezeki tambahan.
Namun, 17 Agustus kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang mulai merosot akibat murahnya hasil panen petani seperti karet dan sawit, APBD mengalami defisit, dan kegiatan pembangunan oleh Pemerintah belum berjalan maksimal. Sehingga sebagian besar masyarakat Rohul lebih memilih kebutuhan pangan ketimbang membeli bendera.
Salah satu penjual bendera asal Pekanbaru, Riko (30) mengeluhkan omzet penjualan benderanya turun tahun ini. Ia menuturkan, memasuki tanggal 5 Agustus tahun lalu dia bisa mendapat omzet Rp2 jutaan setiap harinya. Namun tahun ini untuk hari yakni tanggal 3 Agustus 2016 omzetnya turun dan hanya dikisaran Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per hari.
“Tahun ini memang sepi pak. Selama dua hari mangkal disini, hasil jual beli hanya Rp300 ribu. Sementara tahun lalu, sebulan penuh omzet mencapai Rp200 juta. Dan untuk tahun ini saya pesimis karena sebagian masyarakat disini memang cerita tentang kondisi ekonomi yang merosot,”ungkap Rico, yang diamini Hendri (37) rekannya sesama penjual bendera.
Diakui Rico dan Hendri, profesi berdagang bendera sudah dilakoni sejak 10 tahun terakhir dengan memanfaatkan HUT RI. Dimana, setiap tanggal 2 Agustus 2016 Ia bersama rekannya berangkat dari Pekanbaru menuju Pasir Pengaraian. Setibanya di Pasir Pengaraian langsung membuka lapak di kawasan bantaran sungai Batang Lubuh, tepatnya di depan Kantor PMI. Selama berjualan bendera, mereka tidak dikutip biaya dan hanya melapor ke Kelurahan dan pemuda setempat.
Dia berharap, di hari terakhir menjelang HUT RI 17 Agustus besok, bendera dagangannya yang masih numpuk masih terjual habis. Bendera yang dijual Rico dan hendri, harga dan bentuknya berfariasi. Bendera yang paling murah Rp5000 dan paling mahal yakni umbul-umbul tiga warna seharga Rp1.700.000 per helai. (gus)