PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)-Ketua umum Mesjid Agung Nasional Islamic Center(MANIC) kabupaten Rokan Hulu, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengharumkan nama Rokan Hulu melalui tempat wisata religi yang sudah di kenal baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
Hal ini dikemukakan Ketua Umum Pengurus MANIC H Zulyadaini, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya di MANIC Senin (1/8). Dikatakannya, sejak dilantik beberapa bulan lalu bersama pengurus lainnya ia mengakui banyak kritik pedas dan kurang mengenakan yang ia terima atas penunjukan dirinya sebagai pengurus MANIC.
“Kritikan pedas dan tidak mengenakkan itu merupakan obat yang kuat untuk membangkitkan semangat menjadi lebih baik lagi. Dan terkait adanya isu soal kebersihan di MANIC haruslah memiliki fakta yang jelas dan berimbang karena dengan adanya postingan seperti itu sama halnya merusak nama negeri Rokan Hulu sendiri di mata daerah lainnya,” ujarnya.
H. Zulyadaini menjelaskan, dengan kondisi pengunjung yang setiap minggunya mencapai 15.000 hingga 20.000 orang dari berbagai daerah di negeri ini. Membersihkan Masjid yang seluas ini bukan lah pekerjaan mudah dilakukan oleh 21 orang tenaga kebersihan. Pekerja itu sebagian besar dari kalangan perempuan. Sementara pengunjung yang datang dari berbagai karakter dan sifat.
“Namun sebagai pengurus hanya bisa menyampaikan sebatas imbauan saja. Memang saya akui banyak yang mengkritik kondisi kebersihan mesjid ini. Namun karena banyaknya pengunjung hingga ribuan orang yang datang sedangkan tenaga kebersihan kita hanya 21 orang saja itu bukan hal yang mudah. Namun setelah pengunjung meninggalkan mesjid kebersihan kami baru akan membersihkannya lagi,” terangnya lagi.
Ia mengatakan lagi, untuk tenaga kebersihan sebanyak 21 orang dengan kewajiban harus membersihkan bagian luar dan dalam mesjid, dan kurangnya tenaga kerja di mesjid ini juga merupakan kendala mereka dalam bekerja. Kemudian, untuk saat ini dengan keuangan yang terbatas tidak memungkin kan lagi untuk menambah karyawan ataupun tenaga kerja karena untuk tahun 2016 ini kegiatan di MAMIC tidak lagi di anggarkan di APBD dan akan berdiri secara mandiri dengan mengelola tiga aspek yang ada di Manic yaitu, menara 99 dan pengelolaan bisnis center.
“Artinya seluruh gaji pegawai yang ada di sini berasal dari penghasilan MANIC ini sendiri. Dan bila dihitung-hitung, dengan jumlah karyawan yang ada dinilai tidak memadai. Untuk itu kami menghimbau menghimbau kepada masyarakat Rohul, agar tidak ber prasangka buruk terhadap kebersihan mesjid. Karena Seluruh Karyawan sudah bekerja dengan baik dan mesjid kembali di bersihkan ketika malam hari di saat seluruh pengunjung sudah meninggalkan MANIC,”harapnya. (gus)