Medan (riaumandiri.co)-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengadakan acara Goes To School di SMP Budi Murni I, Jalan Timor Kecamatan Medan Timur, Kamis (28/7) siang. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Chairul Radjab Nasution mendorong agar budaya gotong-royong dapat dilakukan sedini mungkin.
Kegiatan ini, sebutnya, diharapkan dapat membentuk serta meningkatkan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama, dan gotong-royong dalam diri pelajar. Terutama dalam hal pelaksanaan program jaminan kesehatan di Indonesia."Sikap gotong-royong harus terus dilakukan. Kalau Anda membayar premi setiap bulannya, berarti itu sudah membantu orang yang membutuhkan. Membayar premi, itu sudah ikut berkontribusi. Itulah yang kita harapkan," ujar Chairul yang juga Alumni SMP Budi Murni I Tahun 1972.
"Membayar premi, sama juga kita melaksanakan gotong-royong dengan membantu sesama. Itu juga merupakan falsafah di SMP Budi Murni ini," sambungnya. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Sumut/Aceh, Ferri Aulia, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sudarto, Kepala Departemen Hukum Komunikasi Publik, Kepatuhan dan Keuangan BPJS Kesehatan Sumut/Aceh, Ismed.
Di hadapan Kepsek, guru-guru dan para siswa, Chairul juga mensosialisasikan agar berperilaku hidup sehat seperti berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat pula. "Seperti mie instan, itu mengandung natrium yang bersifat hydroskopis. Akibatnya terjadilah darah tinggi. Makanya, makanlah makanan yang bersifat fresh seperti sayur-sayuran. Tidak ada cita-cita hebat, kalau badan kita sakit berat," tegasnya.
Chairul menjelaskan, di Indonesia terdapat sebanyak 12,2 juta jiwa yang mengalami diabetes milletus yang menyebabkan terjadinya stroke, jantung yang mengakibatkan tingginya biaya pengobatan.
Konsep gotong-royong dalam JKN penting dilakukan disaat yang sehat mem bantu yang sakit seperti dengan rutin membayar premi."Pemahaman gotong-royong diwaktu kecil penting dilakukan agar kita bisa bersikap bagaimana keseharian, dan diharapkan dapat memengaruhi lingkungannya dan bagaimana dalam bekerja," tandasnya.
Persoalan saat ini, dijelaskannya, hampir 30 persen sistem pembiayaan JKN untuk membiayai penyakit berat seperti jantung koroner, stroke, gagal ginjal, dan kanker."Kita juga saat ini bagaimana menjaga keseimbangan (an tara pembiayaan klaim dan premi). Sampai sekarang masih tertata dengan baik. Namun, kita harus kendalikan proses pelayanan di rumah sakit dengan melakukan kendali mutu dan kendali biaya," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, BPJS Kesehatan turut menyerahkan secara simbolis sarana olahraga seperti satu set tenis meja, tiga buah bola basket, tiga buah bola voli, dan tiga buah bola futsal yang diserahkan kepada Kepala Sekolah SMP Budi Murni I, Paulus R Girsang.(bsc/ivi)