Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Puluhan mahasiswa asal Pelalawan menamakan diri sebagai Poros Tengah Mahasiswa Pelalawan, Rabu pagi (27/7), menggelar aksi unjuk rasa. Massa dari kalangan pelajar ini terlihat menggeruduk ke sejumlah kantor dinas Pemkab Pelalawan.
Kantor yang didatangi para mahasiswa itu di antaranya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan sejumlah instansi lainnya.
Saat menggelar aksinya, pendemo menyampaikan beberapa tuntutannya saat berada di kantor dinas yang mereka tuju. Namun sayang, aksi mereka tak ditanggapi oleh pejabat berwenang. Seperti di Disdukcapil, pengunjuk rasa hanya ditemui oleh Sekretaris Dinas, sedangkan Kepala Dinas tidak berawa di tempat.
Meskipun para pemuda intelektual itu sudah berteriak-teriak dan mem bentak, mereka hanya dijanjikan bertemu Kadis besok hari. Demikian juga di Disbudparpora, pemuda berpendidikan tinggi ini juga kurang terima saat diberitahu oleh salah satu Kepala Bidang yang menemui mereka dengan alasan Kadisbudparpora sedang rapat di DPRD.
"Pokoknya kami ingin menemui pak kadis. Banyak hal yang mau kami sampaikan," teriak Koordinator Lapangan, Fickry Arianto, dari pengeras suara yang dipegangnya.
Untungnya saat di Dinas PU, mereka disambut oleh Kadis PU, Hasantua Tanjung. Para pendemo mempertanyakan polemik pembangunan di Pelalawan, seperti jalan-jalan yang rusak serta fasilitas umum, hingga Kota Pangkalan Kerinci yang nyaris tak tersentuh pembangunan. Kadis Hasan Tua menjawab dengan tenang seluruh pertanyaan mahasiswa yang berapi-api itu.
"Semua pembangunan yang dicover dengan APBD kita akan dilaksanakan tahun ini dan telah memasuki proses tender. Sedangkan jalan yang menjadi tanggungjawab Pemprov dan pemerintah pusat akan kita usulkan dan perjuangkan," terang Hasan Tua.(pen)