Jakarta (Riaumandiri.co) - Lomba balap sepeda jalan raya Tour de Jakarta (TdJ) diramaikan 19 tim lokal dan asing. Start dan finis akan digelar di depan Gedung Bank Indonesia.
TdJ memang sempat menjadi agenda balap sepeda yang sudah berulang kali menjadi hajatan Jakarta. Pernah mengambil rute jalan raya di Jakarta tapi dalam per kembangannya melombakan nomor kriterium.
Nah, kali ini dalam perhelatan ke-12 sejak 1994, panitia pelaksana yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, juga memilih untuk melombakan nomor kriterium. Tour de Jakarta akan dihelat akhir pekan ini, Sabtu (30/7).
Start dan finis dilakukan di depan Gedung Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin. Dari Gedung BI, para peserta akan melewati putaran patung Arjuna Wijaya Monas, Jl. MH Thamrin, Jl. Jend. Sudirman, kemudian kembali ke Gedung BI.
Acara itu dimulai tepat pukul 06.30 WIB sampai 11.00 WIB. Para pebalap akan melahap 13 putaran rute yang sama dengan jarak tempuh sekitar 175,5 KM. Diperkirakan kecepatan rata-rata para pebalap sekitar 60 km/jam.
TdJ akan diikuti 13 tim lokal dan enam tim asing (termasuk tim continental tuan rumah). Yakni, Action Cycling Team dari Filipina, 7 Eleven-Sava RBP dari Taiwan, Black Inc Cycling Team (Laos), Pegasus Continental Cycling Team (Indonesia), Terengganu Cycling Team (Malaysia), dan Singha Infinite Cycling Team (Singapura).
Dalam masing-masing tim diperkuat sepuluh orang, dengan rincian tujuh pebalap dan 3 ofisial. Adapun kategori yang dilombakan tiga kategori balapan, yaitu kategori perorangan, beregu, dan intermedite sprint.
"Tujuan diselenggarakan ajang ini karena kami ingin ada pembibitan pada atlet balap sepeda Indonesia. Harapannya bisa melahirkan pebalap karena sudah minimnya pebalap-pebalap daerah. Di samping itu TdJ ini juga untuk meraup wisatawan juga," ujar Ketua Pelaksana TdJ, Perry H. Josohadisoerjo, dalam jumpa pers di Demang Cafe, Jakarta, Selasa (26/7).
"Masalah jumlah pebalap continental itu sifatnya undangan jadi lebih ke personnya yang kami lihat," ucap dia, seperti dikutip dari detiksport.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik penyelenggaraan TdJ 2016 yang akan menjadi sarana promosi efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan awareness calon wisatawan terhadap potensi pariwisata DKI Jakarta.
Lebih jauh Arief menjelaskan penyelenggaraan sport tourism bertaraf internasional selain meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan juga memberikan imbas langsung dan media value yang tinggi.
"Dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan TdJ 2016 yang akan diikuti 19 tim atau 190 peserta dan ofisial ini minimal akan terjadi pengeluaran antara lain untuk akomodasi, transportasi, dan makanan sebesar Rp 1,9 miliar per hari. Selain itu munculnya pemberitaan tersebut di dalam dan luar negeri," kata Arief. (dtc/ril)