WASHINGTON (riaumandiri.co)-Hillary Clinton memilih Tim Kaine, senator asal negara bagian Virginia untuk menjadi calon wakil presiden guna melaju ke Gedung Putih melawan Donald Trump.
"Saya berdebar untuk mengumumkan pasangan saya, @timkaine, seorang pria yang mencurahkan hidupnya untuk berjuang bagi orang lain," tulis Hillary dalam tweet-nya, Sabtu (23/7).
Senator berusia 58 tahun itu lantas menyahut, "Hanya beberapa
Hillary
saat berkomunikasi dengan Hillary. Saya merasa terhormat untuk menjadi pasangannya dalam pemilihan presiden. Tak sabar menunggu untuk meninggalkan jejak di Miami."
Kaine, yang cukup berpengalaman dalam kebijakan luar negeri dan tergabung dalam komite hubungan luar negeri dan militer dinilai mampu membantu Hillary Clinton untuk meraup dua kunci kemenangan, yakni Hispanics serta suara dari negara bagian Virginia.
Tim Kaine juga dianggap mampu untuk memenangkan suara dari pemilih laki-laki yang masih ragu menentukan suaranya.
Secara umum, Tim Kaine dianggap tepat bagi Clinton dalam pemilihan presiden yang sangat ketat ini.
Pemeluk Katholik taat ini sebelumnya telah memiliki rekam jejaknya yang panjang dalam berbagai kegiatan sosial, seperti misi membantu misi gereja di Honduras, melakukan aksi melawan diskriminasi, menolak kekerasan bersenjata, anti-aborsi, hingga membantu para tunawisma.
Selain itu, dia juga membantu menciptakan iklim bisnis yang positif di Virginia.
Clinton menawarkan posisi wakil dan Kaine menerimanya. Clinton kemudian menghubungi Presiden Barack Obama untuk menginformasikan keputusan tersebut.
Kaine membangun reputasi dengan bekerja sebagai Gubernur Virginia dan walikota Richmond. Kaine fasih berbahasa Spanyol sehingga menjadikannya aset penting untuk meraup suara dari Hispanik Amerika.
Menurut sumber yang dekat dengan kampenye kubu Demokrat, Kaine dinilai orang yang tepat. Ia berpengalaman di bidang urusan luar negeri, ia juga menguasai Virginia yang merupakan wilayah vital.
Kaine juga didukung oleh Obama. Presiden yang akan segera melepas kekuasaannya itu mengatakan Kaine akan jadi pilihan yang menguatkan.
Meski demikian, masih ada pihak skeptis dan tidak sepakat dengan pilihan Clinton. Kandidat resmi Republik, Donald Trump mengatakan kolaborasi Hillary dan Kaine akan menjadikan pemerintahan seperti kepemimpinan ketiga Obama.
Kaine juga masih diragukan partai liberal dan Demokrat yang tidak mendukung perdagangan bebas juga Wall Street. Sebelum berkarir politik, Kaine adalah jaksa dengan spesialisasi hak sipil dan permukiman adil.
Ia belajar Spanyol ketika dalam misi perjalanan ke Honduras saat sekolah hukum. Istrinya, Anne Holton adalah putri dari mantan Gubernur Virginia. Ia juga mantan hakim negara. Kaine dan istrinya memiliki tiga orang anak.
Demokrat berargumen Kaine bisa membantu Clinton meyakinkan pemilih moderat dan mungkin Republik. Kalangan Republik yang muak dengan pernyataan retorik dan provokatif Trump juga merupakan potensi bagi Kaine.(kcm/rep/tpc)